Minggu, 06 Januari 2013

Kata Hati

Judul: Kata Hati.
Penulis: Bernard Batubara.
Penerbit:Bukune.
Jumlah Halaman: 196 halaman.
Harga: Rp.33150,- (online)

 ...Jika ia benar-benar hendak melihat ke belakang, harusnya bukan hanya hal indah saja yang tersangkut di  mata, tetapi juga kesalahan-kesalahan yang tak mungkin ia lupa.
Randi, laki-laki pembenci rumah sakit, memiliki sakit hati yang dalam dan bertekad untuk tidak memulai hubungan di waktu dekat ini. Luka itu diciptakan oleh Dera yang telah menkhianati kepercayaan Randi. Di tengah terlukanya, muncul sosok Fila yang menjadi tempat Randi merasakan kenyamanan. Fila yang mengayomi dan mengerti kepedihan yang dimiliki Randi. Namun, dibalik sikapnya, Fila juga masih menyimpan luka masa lalu. Konflik muncul saat Dera meminta Randi  kembali. Apa yang menjadi pilihan Randi?



Sebelumnya aku belum pernah baca karya dari Bernard Batubara ini. Jadi, ini beberapa hal yang aku temukan saat baca novel ini:
  1. Dari segi substansi atau isi, novel ini membawa tema yang sangat sederhana. Tentang kepercayaan terhadap cinta, rasa sakit saat dikhianati, dan bagaimana kembali menemukan cinta. Dengan sederhana pula alur cerita bergulir dari satu adegan ke adegan lain dari kehidupan Randi ini ,yang menurutku, juga sederhana. Namun tentu saja sepertinya rasa sakit Randi tidak sesederhana ceritanya di novel ini. Setting berkutat di tempat-tempat favorit Randi di Yogyakarta seperti Malioboro, Djendelo Koffie. 
  2. Dari segi fisik buku, aku sangat menyukai tampilan dari novel ini. Warna kuning cokelat yang mendominasi membawa kesan hangat. Juga gambar segelas kopi yang membuat teka-teki di kepalaku saat pertama lihat cover buku ini. Kopi-nya hanya segelas kenapa gak sepasang gelas?. Kan, ceritanya tentang sepasang kekasih ^_^.
  3. Yang membuatku terinspirasi di buku ini banyak quote *boleh aku bilang quote,kan?* tentang cinta, kepedihan, kepercayaan yang baru aku baca dan membuatku ngeh dan bergumam "oh iya,bener juga".  seperti: 
Apa artinya luka kalau ia tak memberikanmu pelajaran apa-apa.
 Masa lalu tak seharusnya kembali, dan memang tak sepantasnya kembali
Cinta nggak selalu tegas. Ketika ia berakhir, pasti ada yang tersisa. Saat ia putus, masih ada sesuatu yang tersambung dan terhubung. 
Namun, ada beberapa hal yang membuatku kurang nyaman dengan novel ini:
  1. Dari segi pendalaman karakter, aku rasa masih kurang. Sepanjang novel aku terus bergelut dengan pertanyaan mengapa si Randi ini punya sifat begitu, kenapa Dera bisa seperti itu, apa yang membuat karakter Fila begitu dapat klop dengan Randi di samping sifatnya yang dapat memahami Randi. 
  2. Dari segi cerita, nah diawal tadi aku bilang cerita ini sederhana. Nah, saking sederhananya cerita kebanyakan bergulir pada sisi Randi. Sedikit menceritakan sisi Fila. Dan amat sedikit tentang Dera. Okelah, tokoh sentralnya kan emang Randi, tapi minimal harus ada sudut pandang tiap konflik dari sisi tiap tokoh juga biar merenah
  3. Alurnya cepat tanpa jeda, hanya rasa Randi yang terus menerus diceritakan.
At least, setiap karya tetap harus diapresiasi. Sejauh ini aku cukup puas baca novel ini, setidaknya aku belajar memahami perasaan orang yang tersakiti cinta *^_^,hehe* . Fin

2 komentar:

  1. Kadang emang kalo karakterisasinya kurang kuat bisa jadi turn off pas baca yaa..

    BalasHapus
  2. @Oky baca novel ini aku tunda tunda karena gak dapet feel dari tokoh Randinya.

    BalasHapus