Minggu, 17 Maret 2013

Madre



Judul: Madre.
Penulis: Dee.
Penerbit: Bentang Pustaka. 
Jumlah Halaman: 159 halaman.

"Saya cari di Google, kata 'Madre' itu ternyata berasal dari bahasa Spanyol, artinya 'ibu'. Madre, Sang Adonan Biang, lahir sebelum ibu kandung saya. Dan dia bahkan sanggup hidup lebih panjang dari penciptanya"
-Tansen-

Kehidupan Tansen berubah drastis saat ia tiba di Jakarta. Tanpa tahu alasan apa yang membawanya sampai ia diserahi warisan oleh orang yang tak ia kenal sama sekali. Seorang tionghoa bernama Tan memberi Tansen sebuah kunci dan alamat. Bila dilihat sekilas pun, tak ada darah tionghoa mengalir dalam tubuhnya. Jadi apa yang membuat Pak Tan ini menyerahkan warisan padanya?. Sungguh membingungkan!.
Dengan kulit gelap dan rambut gimbal ini menunjukkan kejelasannya yang bukan turunan tionghoa. Tak ingin berlama-lama di kota yang tak dikenalnya serta ingin secepatnya bebas dari urusan aneh ini, Tansen bertekad menyelesaikan warisan ini. Berkantong alamat dan kunci yang diberikan,ia tiba di sebuah toko pembuatan roti tua bernama "Tan de Bakker". Sosok Pak Hadi, salah seorang pegawai toko roti itu, yang memberitahu Tansen asal usul Tan de Bakker dan keterkaitannya dengan Tansen. Kunci warisan yang diberikan Tan adalah sebuah kunci kulkas. Tansen sungguh terkejut saat yang disebut-sebut Madre oleh Pak Hadi dan merupakan isi kulkas, adalah hanya adonan biang roti. Apa yang membuat adonan biang roti itu begitu berharga, tak bisa Tansen pikirkan. Bahkan Pak Hadi pun tampak takzim dan memperlakukan Madre seperti manusia.
Awalnya Tansen tak ingin terlibat lebih jauh dengan kegilaan ini. Namun, melihat kebersamaan dan kecintaan pegawai Tan de Bakker terhadap Madre dan toko itu membuatnya mengurungkan niat untuk meninggalkan Jakarta. Beranjak dari situ Tansen mulai belajar membuat roti. Dan Tansen sepertinya memang ditaksirkan sebagai pemilik Madre dan Artis pembuat roti. Masalah datang silih berganti dalam usaha Tansen membangun kembali Tan de Bakker. Dan muncul sosok peri penyelamat bernama Mei. Kelanjutannya?. Just Reading the book. ^_^.


Ini buku Kak Dee pertama yang aku review. Aku senang membaca buku-buku Kak Dee. Madre ini terdiri dari 13 karya fiksi dan prosa pendek. Madre yang jadi judul buku, ceritanya menarik. Siapa sangka sebuah adonan biang roti menyimpan makna yang mendalam untuk beberapa orang. Dari segi bahasa mudah dipahami. Tulisan yang berjudul Rimba Amniotik juga unik, bercerita tentang obrolan ibu dengan anak yang dikandungnya. Ada juga Hve You Ever, yang mengajari kita tentang keberanian untuk mengejar apa yang menjadi cinta kita. Overall like this book. :D

Origina delicious bread from : pandri-16.blogspot.com 

3 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Blogwalking..
    aku jg sdh baca Madre, seneng ceritanya tentang roti (ngiler jg lihat gambar di atas :D)
    Selain Madre ceritanya yg lain ygg aku suka 'Menunggu layang-layang)
    ini review ku ttg Madre http: //nanniaminilibrary.blogspot.com/2012/02/madre.html

    Salam kenal :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal juga,.^_^. Iya kak yan Menunggu Layan-layang seru juga, tentang kesetiakawanan dan kesetiaan yang berbuah cinta. Bener-bener buku ini isinya penuh cerita inspiratif. :D

      Hapus