Kamis, 30 Januari 2014

99 Cahaya di Langit Eropa #Secret Santa 2013

Judul: 99 Cahaya di Langit Eropa
Penulis:
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Genre: Non Fiksi, Travelouge
Jumlah Halaman: 340 halaman.
Tahun Terbit: 2013
ISBN:978-602-03-0052-8

Kau dan aku berbeda, tapi senyuman kita bermakna sama

Buku 99 Cahaya di Langit Eropa adalah karya pasangan suami istri Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra. Mengisahkan perjalanan mereka berdua di benua Eropa. Meniti jejak-jejak sejarah Islam yang pernah tertabur dan masih melekat di sana. Diceritakan dari sudut pandang Hanum sebagai "aku", dia memulai perjalanan yang ternyata berpusat pada pencarian makna Islam.
Tinggal di Eropa selama 3 tahun menjadi arena menjelajah Eropa dan segala isinya. Untuk pertama kalinya dalam 26 tahun, saya merasakan hidup di suatu negara tempat Islam menjadi minoritas. Pengalaman yang makin memperkaya dimensi spiritual untuk lebih mengenal Islam dengan cara yang berbeda.
Perjalanan dimulai di kota Wina, Austria, saat Hanum bertemu muslimah asal Turki di kelas Bahasa Jerman. Fatma Pasha, wanita itu, bersama-sama mereka berpetualang di Wina. Hanum begitu salut pada akhlak Fatma yang santun. Ia menerapkan ajaran Islam secara nyata dalam keseharian meski ia berada di negeri minoritas. Saat ada orang yang menghina Islam dan negaranya, Turki, melalui sebuah croissant, Fatma marah. Hanum pun marah. Hanum sudah siap ingin memaki mereka. Tapi Fatma mempunyai rencana lain. Bukannya ia balik menghina mereka, ia justru membayar croissant orang-orang itu dan meninggalkan alamat emailnya. Sebuah balas dendam yang tak pernah terpikir oleh Hanum. Hanum merasa aneh dan jawaban Fatma,
Tentu saja aku tersinggung, Hanum. Dulu aku jadi emosi jika mendengar hal yang tak cocok di negeri ini. Apalagi masalah etnis dan agama. Tapi seperti kau dan dinginnya hawa di Eropa ini, suhu tubuhmu akan menyesuaikan. Kau perlu penyesuaian, Hanum.
Jejak Islam yang mereka temukan di Wina adalah kenyataan bahwa Turki pernah akan menguasai kota ini. Namun gagal. Ada juga mesjid di tepi Sungai Danube yang menyejukkan.
Paris, negara kedua yang Hanum jejaki dalam pencarian. Di sana ia bertemu seorang muslimah bernama Marion. Seorang mualaf yang menerima hidayah melalui ilmu sejarah yang dipelajarinya. Dari Marion, Hanum belajar sejarah Islam yang menakjubkan di Paris. Sebuah kota yang tak pernah disangkanya dapat begitu terasa islami. Di sana Hanum menemukan kaligrafi kuffic yang tertulis pada piringan di museum Louvre. 
"Tulisan apa itu?" tanyaku diliputi rasa penasaran.
"Al-'ilmu murrun syadidun fil bidayah, wa ahla minal 'asali fin-nihayah. Kira-kira begitu,"
Tulisan kuffic ini biasanya tertulis di cendera mata yang dikirimkan kalifah Islam kepada petinggi di Eropa. Dan biasanya berisi kata-kata puitis. Kuffic jugalah yang kelak berkembang menjadi tren di Eropa dan terpampang di salah satu lukisan yang membuat Hanum takjub.
Madrid dan Cordoba menjadi kota selanjutnya dalam buku ini. Di sana Hanum mulai memahami kata ayahnya, Amien Rais
Kau tidak bisa melarang orang, tidak boleh ini tidak boleh begitu, atau ini haram dan itu halal, jika perut orang yang kau ceramahi itu keroncongan
kebenaran pada diri Hassan yang beragama Islam namun bekerja di tempat penjualan makanan yang diharamkan Islam. Meski begitu Hassan adalah muslim taat. Istanbul juga Hanum kunjungi demi menjaga silaturahminya dengan Fatma. Dan pada akhirnya, kita akan sampai pada titik nol dari perjalanan ini.

Trailer Film 99 Cahaya di Langit Eropa

Terima kasih banyak pada Santa yang baik hati memberikan buku ini. Ahhh, senangnya... Satu lagi sebenarnya buku yang dikirim santa. Karya Hanum juga, namun mungkin baru besok saya baru akan mengulasnya.
Pada awalnya saya kurang tertarik pada buku ini. Kesan awal, "ah pasti bukunya menggurui banget. Males bacanya!". Iya, saya kurang terlalu suka yang menggurui pembaca tentang ini itu, yang berkesan jadi doktrin. Namun pupus semua kesan itu saat membaca buku ini sampai akhir. Buku ini tidak menggurui seperti yang saya duga, justru lebih ke arah mengajak pembaca ikut menemukan tanpa ada keharusan.
Sudut pandang pertama yang digunakan penulis, terkesan mendekatkan pembaca dengan buku ini. Saya merasa menjadi "aku" yang ikut menapaki sejarah Islam di Eropa. Tulisan Hanum yang reporter pada saat itu tentunya apik dan rapih. 
Dari segi tampilan, jujur saya suka sampul buku yang diambil filmnya. Berasa lebih nyata. Juga tampilan hiasan seperti kaligrafi di setiap halaman itu unik. Yang mengganggu mungkin rata kiri dari buku ini, membuat saya yang terbiasa membaca buku rata "justify" agak kurang sreg. Kertas dari buku ini juga cukup tebal. Plus ada tambahan beberapa foto yang diambil dari film, saya suka sekali ^_^.
Buku ini menyuguhkan perjalanan yang tidak hanya berisi tips perjalanan ini itu, tapi justru mengajak memaknai perjalanan itu sendiri sebagai pencarian terhadap siapa dirimu sebenarnya.


Keep reading for rest of your life :) 
Rating: 4/5 




Tebak Santa


Dan saat yang menegangkan pun tiba. Who is The Santa?. Siapakah Santa yang baik mau mengirimkan buku penuh inspirasi ini. Oke, mari kita bahas Riddle Santa. Shuuutttt, jangan bilang siapa-siapa yaaa, identitas Santa ini saya banyak tahu dari Teh Peni dari blog Ketimbun Buku . Teteh haturnuhuuuuuun pisan :). Saya baru tahu identitas Santa di pertengahan januari. Dan saat itu sedang kerja di lab, kejutan dari Teh Peni, membuat saya jingkrak-jingkrak sendiri di Lab. Sudahlah Siro, semua mulai tak sabar ^_^
Dari surat Santa,
Membaca jenis bacaanmu yang kebanyakan romance, jadi kuberikan satu genre yang berbeda, tapi masih masuk wishlistmu juga. Sebenarnya, salah satu genre kesuakaanku juga...
Dari sini saya menyimpulkan Santa suka buku non fiksi tentang travelling, karena kedua buku yang Santa berikan tentang travelling. Mulailah saya mengunjungi satu-satu halaman profil teman di Goodreads, akhirnya saya bisa mempersempit ruang lingkup kemungkinan identitas Santa.
Tidak sulit menebak aku, yang suka main basket dan bersepeda.
Lebih spesifik lagi, Santa mempunyai hobi basket dan main sepeda. Dan ternyata sulit sekali saya menemukan keterangan hobi member BBI. Arrrgggh. Gak tahu. Clueless :(. 

Akhirnya saya memberanikan diri bertanya di grup Angkot BBI Bandung, di sanalah pencerahan dimulai. Dan terima kasih banyak pada angkoters yang sudah mendengar curhat saya tentang Santa :).

Iseng-iseng, saya memasukkan nomor kontak pada bungkus kado santa pada Whats App . Dan.............. Di sanalah foto Santa terpampang ^_^, meski saya tidak tahu siapa itu. Tapi ada kemajuan setidaknya. Kemudian dimulailah percakapan dengan Teh Peni yang berujung pada diketahuinya siapa itu Santa.

Ternyata clue paling penting terdapat di hampir akkir surat.
Merasa lajang dan selalu rindu pulang ke kotamu
"selalu rindu pulang ke kotamu" adalah kota yang disukai Santa. Hehehehe, Santa aku tahu dirimu!. Iyay, akhirnya bebanku terangkat sudah... ^_^ Santaku adalah,...........
Who are You?
Teh Indri Juwono @ Mata Buku Indri
Benarkah itu? Well, saya juga tidak tahu, harus menunggu besok ^_^. Siapapun dirimu, Santa, Terima kasih untuk kadonya.
Terima kasih banyak, Santa... :)

Source pink bicycle: here

33 komentar:

  1. hehehehe cocok banget riddlenya nih sama tersangka XD mari kita tunggu....btw buku ini makin hits karna ada filmnya ya..

    BalasHapus
  2. Benarkah tebakan saya? *senyum evil*... Iya bukunya banyak yang nyari lagi gegara filmnya, saya beruntung, santa memberi buku ini. Susah sekali dapat buku ini,.. :)

    BalasHapus
  3. Aku pikir bakal ada fotonya Teh Indri.

    Btw aku pikir buku ini juga bakal bosenin. Ternyata seru ya

    BalasHapus
  4. bukannyaaaaa gurita ya? #dikeplaksanta

    BalasHapus
  5. Maunya sih emang majang foto teh indrinya, mbak A.S. Dewi,.. tapi kayaknya mau nuggu bener ga tebakannya sekalian minta izini majang foto,. Iya, buku yang di luar prediksi saya ini,.. :)


    Nah, saya masih gak tahu gurita ini clue atau bukan,mas Tezar... Semoga Santa mau menjelaskan *kok malah santa bukannya siro yang nebak* #ditendangsanta ...

    BalasHapus
  6. astagaa kalo beneran teh indri brarti ada kemajuan hahahaa, tahun lalu aku dapat riddle dari teh indri isinya cuma quote yang menyesatkan..*ampun teh indri jangan jitak saya ya*

    BalasHapus
  7. Semoga benar itu Teh Indri,.. :). Wah, berarti saya beruntung dapat clue siapa santa yang cukup banyak,. *ini juga nyarinya bingung*

    BalasHapus
  8. Ini bukunya seru ya ternyata? Aku cuma baru nonton filmnya doang yg ternyata bersambung cobaaa... huks..

    Semoga tebakannya benar ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukunya seruuu :)
      Semoga benar teh indri,..

      Hapus
  9. Bikin bingung ya riddlenya. Serahkan pada AS Dewi nih soal tebak-menebak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya,. hebat mbak A.S. Dewi ini, master Riddle,.. :)

      Hapus
  10. Ihiy...teh Peni ada bakat jadi detektif :)

    BalasHapus
  11. Sepertinya bener nih, Siro... Soalnya dari kata travelling, saya langsung kepikiran Teh Indri. :D

    BalasHapus
  12. Kalo sepeda aku sudah tahu, tapi baru tahu juga kalo teh In suka main basket :D

    BalasHapus
  13. baru tau kalau Teh Indri (seandainya bener Teh Indri) suka main basket.

    BalasHapus
  14. aku malah ngehnya cuma dari travelling saja..yg laen gk tau #dikeplak santa

    semoga benar ya :)

    BalasHapus
  15. kenapa nggak ada yang nebak TEH INDRI itu dari kata 'kereeenn'??? :)))))

    hihiii obviously banget yah kalau traveling itu teh indri?

    suka sepedaan, jelas kan aku santa yg baik dengan ngasih profil bersepeda di twitter. oh, ternyata gak ada yang tahu aku suka main basket? hihii, kalau anak segrup 'balada si roy' tahu soalnya aku selalu ngaku jd 'jesse' salah satu tokoh di serial itu yang hobi basket. yes right, di depan rumah ada lapangannya.

    soal gurita, yaa haha, itu icon lamaku di goodreads.. anyway aku suka laut juga dan gak tahan buat gak nyemplung dari kapal kl cantik pemandangannya. hobi snorkeling, ini jg kayaknya semuanya pada tahu.

    dan pulang ke kotamu.. tahulah itu lirik lagu, tapi aku selalu kangen ke kotamu, ke kota mana saja, because my choice is to step around, go with the train, plane, or bus.

    selamat usahanyaa... *kecup Siro*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asyiiiiik,.. beneran Teh Indri,.. :) *jingkrak-jingkrak*...... Aku semakin yakin memang lihat profilnya Teh Indri yang pakai sepeda. Ternyata gurita itu... hahaha. Aku susah nebaknya. Teh Indri, makasih banyak,..... :)

      Hapus
  16. Aku masih aneh ama keputusan gramedia buat masukin buku ini ke buku fiksi :s
    Siro selamat ya sudah berhasil menebak santanya.. salam kenal :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Non fiksi kalau lihat di belakang sampulnya,. :).. Salam kenal juga ^^

      Hapus
  17. kalau yang suka sepeda aku kira mbak Lila :D
    belum pengen baca buku ini, dulu mau dikasih tapi nolak >.<

    BalasHapus
  18. buku ini salah satu favoritku tapi nggak dengan filmnya.. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya belum lihat filmnya,. Pengen lihat minggu kemarin, eh udah gak tayang,. *curhat...

      Hapus
  19. Wah selamat udah bisa nebak Santanya :D (santaku kamu bukan Siro? #nodonglagi)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukan saya, mbak Ren :).. Saya santanya Mastez,.. :)

      Hapus