Senin, 13 Januari 2014

After Rain

Judul: After Rain
Penulis: Anggun Prameswari
Penerbit: Gagas Media
Genre: Fiksi, Romance, Metropop
Jumlah Halaman: 323 halaman.
Tahun Terbit: 2013
ISBN: (13) 978-979-780-659-0
(10) 979-780-659-0

"Sepuluh tahun ini apa yang kita lakukan? Selama ini, apa kamu nggak merasa bahwa kamu Cinderella dan aku pangerannya?"
-Serenade Senja-

"Seperti takdir,... "Namamu Serenade Senja. Dan kita kenalan saat matahari hampir terbenam, senja. Lucu, kan?"
-Bara-


After Rain, novel debut karya Anggun Prameswari, berkisah tentang perjalanan cinta Serenade Senja sang tokoh utama. Nama unik, Serenade (Se-re-neid) Senja ia dapatkan karena lahir di saat senja

"Ibuku bilang aku lahir saat senja, " ujarku kala itu.
Seren, panggilan akrab Serenade, telah menjalin hubungan yang cukup lama dengan laki-laki seberang rumah alias tetangganya, Bara, selama 10 tahun. Sepuluh tahun cukup membuat perasaan cinta masing-masing sangat dalam. Saking dalamnya, mereka pun melintasi batas tabu yang seharusnya tak mereka lewati. Hubungan yang dirasa salah ini tersulut, saat Kean sahabat Seren bertanya hal yang membuat Seren memikirkan kembali hubungannya dengan Bara. Dari sinilah bermula konflik batin Seren. Haruskah ia bertahan dengan tetap mengabaikan batas, atau ia harus mengakhirinya demi kebaikannya sendiri. Tapi cinta egois, ia enggan untuk mengakhirinya. Di sisi lain Bara mulai menjauhinya dan meninggalkannya. Seren sungguh benci punggung yang membelakanginya dan pergi menjauh
Aku baru sadar. Begitu banyak punggung-punggung yang meninggalkanku jauh di belakang. Seakan menegaskan, tak peduli seberapa cepatnya aku berlari, aku akan tetap selalu ditinggalkan.
Akhirnya Seren pun bertekad move on dari Bara. Langkah yang ia ambil cukup berani. Seren berhenti bekerja di tempat yang sama dengan Bara dan memulai karir baru sebagai guru bahasa Inggris SMA. Menjadi guru bukanlah hal mudah, namun tekad, sakit hati, dan keinginan untuk melupakan Bara membuat Seren bertahan sebagai guru. Lagi pula di sana ada Elang, laki-laki bermata elang yang selalu siap menerkam mangsa. Kebersamaan Elang dan Seren menumbuhkan kembali rasa itu. Move on itu gak mudah apalagi saat kamu kembali bertemu sang mantan.



Saya membeli buku ini karena review di goodreads yang bilang buku ini bagus. Dan alhasil setelah membacanya, saya gak kecewa. Saya menikmati baca novel ini, apalagi novel dari salah satu genre yang saya suka. Dari segi sampul, sampul After Rain bernuansa kuning dan abu-abu. Kemudian gambar setengah wanita dengan membawa payung menyambut matahari seolah menggambarkan isi novel ini. Ya, secara umum kan memang menceritakan bagaimana Seren bisa move on dari kisah cinta lamanya, dan menyambut cinta baru, laki-laki baru. Man after rain-nya.
Jalan ceritanya naik turun. Tidak lurus dan garing. Adakalanya Si tokoh utama terpuruk namun kemudian ia bangkit. Lalu masalah kembali menghadang. Yah, meski memang tema cerita umum tapi bagaimana Seren menyelesaikan konflik batin dan percakapan batinnya sendiri itu yang membuat menarik. Gambaran umum bagaimana cara move on mungkin yang jadi salah satu daya tarik itu. Seperti ini misalnya, saat Seren mengambil keputusan menjauh dari Bara saat mereka putus adalah salah satu cara yang bisa diambil saat orang ingin move on. Karena tentunya gak mau ketemu orang yang membuat sakit hati tiap hari. jadi lebih baik menjauh. Iya gak sih? (^_^). Atau saat Seren memang harus menerima kenyataan bahwa hubungannya dengan Bara memang harus dihentikan, itu merupakan keputusan yang harus mengambil ketetapan hati yang kuat. Bagaimana Seren mampu menekan hatinya agar mengikuti logika itu yang jadi konflik tersendiri buat Seren.
Dan boleh saya katakan, saya gak suka tokoh Bara ini. Ih kok jadi cowok plin plan! hahaha. Maaf Bara, saya tidak suka Anda. Bara yang selalu percaya takdir, sampai-sampai membuat keputusan yang seharusnya memakai hati dan logika malah pake percaya takdir aja. Ada saatnya takdir, ada saatnya kebetulan, Bara!. Nah, karakter Bara ini juga alasan ketertarikan saya. Greget soalnya sama Bara ini!.

Ada salah satu analogi hukum termodinamika I dengan nilai filosofi yang Kean, sahabat Seren, ungkapkan, dan ini cukup bikin senyum-senyum sendiri juga. Gini katanya:
" Tahu nggak, energi itu gak bisa diciptakan atau dimusnahkan. Sudah ada dari dulu. Tapi, energi itu bisa berubah bentuk. Dikonversi. Ngerti nggak? "
...
"Cinta itu energi, Seren." Kean mendelik. "Lo nggak bisa menciptakan cinta di dalam hati lo, sama seperti lo nggak bisa menghancurkannya. By default, hati setiap orang itu berisi cinta

Jadi kalau sakit hati katanya energi cinta itu diubah ke bentuk benci, kecewa, marah. Makanya obat manjur buat orang patah hati, yah mengkonversi patah hatinya ke bentuk cinta lagi dengan mencintai orang baru. Unik, kan?. Menurutmu? Boleh komentar di bawah ya! ^_^
Foto : After Rain edit by me

Keep reading for rest of your life :) 
Rating: 3/5




2 komentar:

  1. kayaknya buku ini pas buat yang pingin move on deh :)

    BalasHapus
  2. iya.,. belajar untuk move on dari buku ini :)

    BalasHapus