Senin, 20 Januari 2014

[Movie Based on Book] Punch


Menjual pisau bukanlah hal yang memalukan. Mereka lebih baik daripada pemalas yang hanya duduk-duduk sendirian.
-Ddongju-


Saya baru baca novel berjudul "Wandeuk" baru-baru ini.  Sebenarnya novel ini masuk di timbunan buku, berniat menguranginya. Akhirnya saya baca juga novel ini. Namun, saat membaca saya memutuskan nonton filmnya dulu ^_^. Novel Wandeuk ini telah difilmkan dengan judul Punch, rilis di tahun 2011.
Buat penggemar drama/film Korea tentunya sudah tidak asing dengan Yoo Ah In, nah di sini ia berperan sebagai Wandeuk. Dikisahkan Wandeuk adalah anak SMA kelas 1 yang kehidupannya biasa-biasa saja. Malah kalau lihat tampangnya pasti serasa pengen nyuci itu muka, abisnya kucel banget ^_^. Dengan kehidupan yang biasa, Wandeuk ini tidak suka bila orang-orang menghina ayahnya yang pendek dan pamannya yang tidak sempurna. Jika ada yang menghina, ia akan langsung meninju orang itu. Hobinya yang berkelahi, kelak mengantarkan Wandeuk pada kickboxing.

 Novel Wandeuk
Ayah dan pamannya merupakan penari kabaret. Di masa modern ini kabaret sudah kurang digandrungi, akhirnya ayah dan paman Wandeuk memutuskan menari sambil berjualan di pasar. Sebenarnya kehidupan ekonomi Wandeuk ini jauh dari cukup. Belum cukup dengan mempunyai ayah dan paman yang sering dihina orang, ia juga punya guru yang hobinya campur tangan kehidupan Wandeuk. Ddongju, si guru, setiap hari pasti memarahi atau menyindir Wandeuk. Sampai ia punya julukan "Hei kau!, Wandeuk". Ddongju juga pindah ke dekat rumah Wandeuk dan selalu meminta jatah nasi bantuan Wandeuk. Karena kekesalannya, hampir setiap ke gereja Wandeuk akan minta pada Tuhan agar Ddongju ini meninggal. Tapi sayangnya, Wandeuk merasa Tuhan sibuk dan tak pernah mengabulkan doanya.
Suatu saat Paman depan rumah yang suka marah-marah, mengotori mobil milik ayah Wandeuk. Dan berakhir dengan penghinaan terhadap paman dan ayah Wandeuk. Wandeuk yang kesal, meninju paman itu. Masalah pun sampai pada polisi. Di sanalah perspektif Wandeuk terhadap Ddongju berubah karena justru Ddongju membela Wandeuk. Ddongju juga secara tiba-tiba mengungkapkan identitas ibu Wandeuk yang ternyata imigran asal Filipina. 

Film ini membuat saya tidak berhenti tertawa dengan kelakuan Wandeuk yang suka ribut dengan Ddongju. Belum lagi lihat wajah Wandeuk yang memelas saat berdoa agar Ddongju meninggal. Wandeuk ini benar-benar gak takut sama Ddongju. 

Wandeuk yang berdoa agar Ddongju meninggal

Meski film ini ringan, tapi di sini juga digambarkan keadaan imigran dari luar Korea yang kehidupannya di sana jauh dari kata ringan. Ddongju yang dikenal tak acuh, ternyata ia memperjuangkan hak-hak kaum imigran ini. Diceritakan oleh Ddongju bahwa ada seorang imigran yang bekerja di sebuah perusahaan Korea sampai jari tangannya terpotong dan oleh peruasahaan tak diberi kompensasi sama sekali. Atau contoh utama adalah kasus ibu Wandeuk, seorang imigran yang menikah dengan orang Korea tanpa ada perkenalan terlebih dahulu. Tanpa diberitahu fisik orang yang akan dinikahinya. 
Beberapa adegan yang berkesan adalah saat ayah dan paman Wandeuk dipukuli di pasar, nonton adegan ini bikin saya terharu.
Ayah dan paman Wandeuk yang dipukuli.
Atau saat Wandeuk membelikan ibunya sepatu dan memeluknya di stasiun.
Sepatu pilihan Wandeuk untuk ibu
Ibu dan Wandeuk berpelukan



Mungkin beberapa pelajaran yang dapat diambil dari film ini adalah
1. Kejarlah mimpi yang kamu inginkan
Wandeuk mau berusaha keras demi dapat belajar kickboxing.
2. Terimalah kenyataan dan berdamai dengannya
Kenyataan bahwa ibunya seorang imigran, diterima Wandeuk dengan berat pada awalnya. Tapi lambat laun mulai berdamai dengan kenyataan itu. 
3. Jangan lihat orang dari luarnya, tapi lihat hatinya.
Ingat kata ibu wandeuk saat ditanya Wandeuk alasannya menikahi ayah wandeuk,
Ketika kau datang ke korea untuk menikah,apa kau sudah tahu keadaan ayah?
Kau tahu dia cacat?
Tidak itu tidak penting
Hati..
Hati yang penting bagiku
Begitu pun dengan sikap Ddongju yang mnyebalkan tapi dibaliknya ada kebaikan tersembunyi.

Film yang jjang!


3 komentar:

  1. Aku lihat film Punch dan aku suka sama hubungan yang dibangun sama ke tujuh orang di foto itu, walaupun bagi Wandeuk Ddongju itu orang yang sangat mengganggu, tapi kenyataannya Ddongju sebenarnya sangat perhatian sama Wandeuk.
    Yang lucu adalah pada saat dia berdoa agar Ddongju mati dan komentar dia waktu menggendong Ddongju setelah dia melukai gurunya itu :D
    Sayangnya pacar Wandeuk kurang imoet... itu aja yang kurang buatku :)

    BalasHapus
  2. Wow...kayaknya saya harus nonton ini film. suka sama Yoo Ah Hin siii...
    TFS atas review filmnya ini yak. jadi tau saya ;)

    BalasHapus
  3. @Mawar: iya, Ddongju bener-bener perhatian sama si Wandeuk ini :)
    @Fardelyn: Selamat menonton,. ^_^

    BalasHapus