Senin, 13 Januari 2014

Scene On Three [7]

Saya mengingat salah satu scene di novel yang saya baru baca baru-baru ini, Rhapsody. Alkisah, Al si tokoh utama, Simon seorang tour guide, dan Miguel seorang bule berdebat tentang tempat khas Makassar apa yang harus Simon tujukkan pada wisatawan. Salah satu perbincangan mereka menyinggung tentang Patung Sultan Hasanudin. Al ini kurang setuju dengan menunjuk patung tersebut sebagai ikon Makassar

" Tapi, it makes no sense! Kamu pernah lihat patung itu, kan? Ribuan orang melintas di sekitarnya setiap hari, dan nggak seorang pun peduli. Seolah-olah selama ini patung itu...tidak ada"
Miguel yang mendengar perkataan Al ini menjawab
"Kalau begitu, pikirkan dari sisi lain. Ini berarti kalianlah yang harus menghidupkan kembali patung itu. Tiupkanlah nyawa kepada patung itu!"
"How?" Aku dan Simon bertanya serentak 
"By spreading the words. By keep retelling the story how great this sultan guy used to be. Cerita yang membuat bangga masyarakat kalian selama berabad-abad tentang manusia setengah dewa yang memberi harapan kepada masyarakat dengan kepemimpinan dan semangat juangnya di medan perang. You see? Kan dengan cara seperti itu juga Napoleon atau Alexandet the Great menjadi legenda di Eropa.
Ucapan Miguel ini menyentil saya, bagaimana justru orang luar Indonesia lah yang mengapresiasi budaya Indonesia. Sedangkan orang Indonesia sendiri merasa malu mengakui budaya dan sejarahnya. Bagaimana mau melestarikannya kalau merasa bangga dan memiliki juga enggak. Terkadang lupa untuk mengenal diri sendiri, tapi justru mengenal lebih dalam orang lain. Orang berlomba-lomba keliling dunia, Eropa, Amerika, tapi lupa untuk mengenal tempat wisata di daerahnya sendiri. Ini semacam pengingat bagi saya, bahwa saya harus bangga dengan budaya dan sejarah negara saya. Indonesia the best! ^_^

Mau ikut Scene on Three juga?

  1. Tuliskan suatu adegan atau deskripsi pemandangan/manusia/situasi/kota dan sebagainya ke dalam suatu post.
  2. Jelaskan mengapa adegan atau deskripsi itu menarik, menurut versi kalian masing-masing.
  3. Jangan lupa cantumkan button Scene on Three di dalam post dengan link menuju blog Bacaan B.Zee.
  4. Masukkan link post kalian ke link tools yang ada di bawah post Bacaan B.Zee, sekalian saling mengunjungi sesama peserta Scene on Three.
  5. Meme ini diadakan setiap tanggal yang mengandung angka tiga, sesuai dengan ketersediaan tanggal di bulan tersebut (tanggal 3, 13, 23, 30, dan 31)


5 komentar:

  1. Whoaaa, ikut tersentil :D
    Kadang, bukannya tidak merasa bangga sih, tapi karena keseringan liat, jadinya tempat wisata di daerah sendiri jadi kurang spesial ^_^

    BalasHapus
  2. Wuih, pintar. Iya tuh, kita malah nggak peduli sama sejarah dan tidak ada lagi kebanggaan atas budaya kita yang bikin orang-orang asing terpukau. Ini hal yang umum terjadi tapi bukan berarti hal itu menjadi benar dan dibiarkan.

    Huft, semoga ini bisa menyentil orang lain jg ya (^_^)

    BalasHapus
  3. iyaa, kadang karena sudah keseringan. Jadi sudah familier lihatnya,. Tapi tetep kudu bangga,. ^_^


    Semoga dapat jadi pengingat kita semua,.. :)

    BalasHapus
  4. Kadang orang luar memang bisa melihat dengan lebih jelas sih ya, yang di dalam udah terbiasa mungkin jadi kurang peka. Jadi memang ga boleh jadi katak dalam tempurung, berani berpikir tidak biasa dan mendengarkan pemikiran orang luar mungkin ada baiknya juga :)

    BalasHapus
  5. Setujuu,. ga boleh jadi katak dalam tempurung :)

    BalasHapus