Senin, 14 April 2014

Metamorfosis si Kutu Buku

WARNING!!!
Guest in Siro's Blog


Lina Ryanty
Blog: http://lady-storytelling.blogspot.com
Twitter: @arynity
Goodreads: Lina

About Me

I'm just an ordinary woman.
I love to read
I love to write
I love to daydream
I love to watch movie
I'm an awkward person
I'm so shy, especially around new people
I love romantic comedy movies
I love fantasy and romance novel
I prefer tea to coffee
I usually add milk to my coffee
I'm really not good at sport
I like swimming
I like ice cream
I like beach and ocean
I like forest and mountain
I always dream someday I have a house near the lake
I am a learner
I never sure who am I
I am wonderlust


Haloooo! Masih dalam rangkaian BBI's Anniversary Project , selain event Gieaway Hop *yang kemarin sudah diumumkan pemenangnya^^* ada satu lagi event yang gak kalah serunya yaitu Guest Post. Apa sih Guest Post ini? Mengambil dari blog divisi event ini dia artinya:
Guest post adalah ajang bertamu satu blogger ke blog milik blogger lainnya, dalam hal ini sesama member BBI. Peserta akan mendapat 2 peran: sebagai Host Blogger (yang blognya mendapat posting tamu dari blogger lain) dan Guest Blogger (yang menyiapkan posting tamu untuk blog milik blogger lain). Pada jadwal yang telah ditentukan, postingan dari Guest Blogger akan dipos secara serentak oleh Host Blogger di blog sang Host tersebut. Inti dari acara ini adalah agar sesama member BBI dapat lebih mengenal dan mengakrabkan diri.
Jadi, Blog Siro akan jadi host untuk blog lain, dan Siro pun akan jadi guest di blog lain *bingung??*. Dan kali ini, guest di blog Siro adalah Kak Lina Riyanty (Halooo, Kak^^). Dan Siro jadi guest di blog Kak Alvina (Holaaa, kak Alvina^^).
Kak Lina adalah pemiliki blog Let Me Tell You a Story . Di sini Kak Lina bakal membeberkan kisah metamorfosis si Kutu Buku. Well siapa sih si Kutu Buku ini? Yuk, kita baca kisahnya. Dan teruslah baca kisah ini sampai akhir, karena nanti ada kisah di balik si Kutu Buku ini. Cekidot!

Metamorfosis si Kutu Buku 


Rada bingung mau mulai menulis darimana, ini cuma sekedar hal-hal random alias acak tapi selalu ada di pikiran saya. Tadinya sih berniat bikin postingan tentang “Apakah Minat Baca Bisa Hilang?” tapi sudah ngetik 3 paragraf, kok berasa hilang mood. Mungkin kapan-kapan saya buat editorial soal minat baca yang bisa hilang #gaya
What kind of book I like to read


Sumber gambar: http://blllacck.tumblr.com/ 
Dulu waktu jaman saya SD,saya suka baca Majalah Bobo. Suka baca cerpen-cerpen dan cerita-cerita komik macam Oki dan Nirmala, Bona Si Gajah Kecil Berbelalai Panjang di majalah bobo. Tapi seiring bertambahnya umur, perlahan-lahan saya mulai meninggalkan Bobo dan mulai beralih membaca buku-buku Enid Blyton, kebetulan sepupu saya punya cukup banyak koleksi buku-buku Enid Blyton, jadi awal tahu mengenai Enid, karena kalau main ke rumah sepupu, alih-alih bermain sama sepupu saya, saya malah anteng  numpang baca di ruang belajar mereka. Buku-buku EB yang saya baca mula-mula adalah  buku ukuran poket buat anak-anak, macam Si Babi Ungu, Gadis Kaya Yang Sombong, dll. Trus sampai SMP,saya masih menikmati buku-buku EB dengan jenis yang diperuntukan untuk usia remaja, macam Malory Towers dan Si Kembar di St. Claire, tapi ada 1 serial EB yang terkenal tapi belum sempet saya baca yaitu Lima Sekawan. Dan boleh dibilang EB ini sejenis hero bagi saya karena dia membuat saya suka baca buku.
Masih di SMP, saya juga demen sama cerita-cerita detektif, dulu yang saya baca serial detektif macam  STOP, saya bahkan masih inget STOP itu singkatan dari Sporty, Thomas, Oscar dan Petra, nama 4 detektif remaja yang jadi tokoh utama di buku itu, walaupun serial STOP yang saya baca cuman sedikit. Terus ada juga buku detektif yang saya lupa judulnya tapi pemecahan kasusnya harus lihat di halaman belakangnya dan tulisannya terbalik jadi membacanya harus di cemin, nama 2 tokohnya seingat saya Amy dan Adam. Selain buku-buku jenis itu, saya juga ada baca beberapa buku seperti Goosebumps, yang bikin saya mau baca Goosebumps karena penasaran sama covernya yang rada nyeremin tapi banyak cerita dalam Goosebumps sebenarnya tidak seseram yang digambarkan dalam cover. Tapi ada juga beberapa cerita Goosebumps yang menurut saya seram, macam tentang boneka ventriloquist yang bisa hidup, gara-gara itu saya selalu paranoid kalau liat boneka Tongki di TV.
Lalu masa SMA, saya mulai beralih ke novel macam Girl Talk dan novel dari lini Harlequin(waktu zaman saya belum ada istilah teenlit) kalian tahu sendiri ini jenis novel apa, tapi mungkin karena SMA itu bagi saya adalah masa remaja yang paling bikin penasaran soal urusan percintaan, jadinya suka baca buku-buku bergenre romance. Selain itu dulu saya rutin beli majalah. Dulu era-nya boyband macam Boyzone, BSB, NKOTB, NSYNC, 911 dll sedang dalam masa jaya-jayanya. Boyband favorit saya mungkin Boyzone dan BSB, suka saja sama lagu-lagunya. Heh saya malah jadi OOT ngomongin boyband.
Ok, Back to topic, saya suka beli majalah Kawanku karena waktu itu majalah tersebut banyak kasih bonus poster dan pin-up dari para personel  boyband, yah namanya juga remaja, wajar banget kalau senang kumpulin wajah-wajah cowok ganteng dan berangan-angan,“Coba kalau gw punya pacar sekeren mereka.” (Iyah, saya akui, saya pun dulu sempat alay)
Lalu berlaih ke masa kuliah, saya masih tetep demen baca novel-novel Harlequin, sesekali baca chiklit dan ada juga beli beberapa novel teenlit terjemahan(salah satunya yang menurut saya bagus berjudul,“Looking For Alibrandi”) dan kadang-kadang saya juga beli buku self development macam Chicken Soup. Saya punya lengkap seri Chicken Soup For Teenage Soul 1-3, Chicken Soup for Pet Lover Soul. Chicken Soup for Cats & Dogs Lover Soul dan juga Chicken Soup for Woman Soul.
Untuk bacaan teenlit, saya ketemu novel Meg Cabot dengan serial The Princess Diary yang waktu baca, saya langsung suka karena selera humor atau sarkartisnya  Mia dan seri Princess Diaries yang saya punya lumayan lengkap. Walau bukan pertama kali baca buku fantasi, tapi saat kuliah, saya ketemu dengan Harry Potter yang membuat saya jatuh cinta sama novel bergenre fantasi, walaupun Harry Potter dikategorikan buku anak-anak, tapi menurut saya itu buku universal. Untuk fantasi, favorit saya sampai sekarang tetap Harry Potter dan The Bartimaeus Trilogy #klise
Sampai akhirnya hingga sekarang saya sudah kerja, meskipun saya masih suka sama novel-novel roman dan fantasi, tapi ada 1 hal yang juga yang berubah, untuk novel romantis, saya sekarang berasa rada boring dan hambar membacanya, apalagi yang isinya cuma adegan adegan percintaan dan cowok ganteng yang terlalu sempurna. Entahlah, mungkin karena saya tidak percaya lagi sama cerita yang menjual mimpi (kok akhirannya jadi galau gini sih #abaikan)
Sekarang saya suka mencicipi semua genre alias omni reader. Saya suka buku yang punya konflik cukup berat, ada kasus, teka-teki, misteri, petualangan, pokoknya yang kalau dibaca bisa ngaduk emosi dan bikin saya addict bacanya.
Kegiatan sekarang
Sekian tentang metamorfosis si kutu buku. Sekarang saya lagi berjuang keras untuk melawan keinginan menimbun, karena jumlah timbunan saya sudah dalam tahap tak terhitung akibat banyaknya sale dan obralan di Jakarta, sementara waktu baca sangat sedikit, belum lagi saya orangnya gampang teralihkan.
Dan di bawah ini sedikit humor untuk para penimbun buku :D




So, tahu dong si Kutu Buku ini?
Oke mari kita ngobrol dengan Kak Lina,

S: Haloo, Kak Lina..^^
L: Hallo juga Mbak Siro :D
S: Jadi nih kak,awalnya suka bobo terus sekarang ke novel fantasi. Buku fantasi apa sih yang sekarang lagi Kak Lina baca?
L: Sekarang lagi baca The Night Circus, terjemahan Mizan Fantasi.
S: Kasih sedikit sinopsisnya dong kak?
L: Saya baca baru bab awal, tapi kurang lebih tentang 2 orang pesulap yang harus berduel. Maaf belum bisa cerita banyak, karena masih bab awal, saya juga lagi meraba-raba ceritanya, karena tokoh-tokohnya banyak. Ini bergenre fantasi dan romance.
S: Buku apa yang paling- paling diinginkan saat ini untuk dibaca atau dibeli?
L: Itu dia masalahnya, saya lagi nggak terlalu pengen banget membaca. Cuma berkeingnan menyelesaikan buku-buku yang rencana saya bulan ini mau saya baca. Yaitu The Night Circus, The Candy Maker (children book), The Help (woman fiction buat posbar BBI) dan STPC: Paris (buat posbar BBI juga). Kalau untuk beli buku, nggak dulu deh, timbunan segambreng, jadi mau fokus ngabisin timbunan dulu.
S: Boleh tahu gak Kak, gimana ceritanya gabung dengan BBI?
L: Sebenarnya ini ada di CUI (Close Up Interviewku tahun kemaren, ada di blog Mbak Andrea), tapi aku coba ingat-ingat yah. Karena suka baca dan abis baca terus nulis review, terus ada 1 member BBI, yaitu Yuki Hikari, entah masih aktif atau tidak, karena saya jarang melihat update dari blognya lagi. Yuki suka sama salah satu review saya (Warm Bodies) dan menyarankan saya gabung ke BBI, trus mention twitter saya ke Mbak Dewi dan selanjutnya saya dikirimin form pendaftaran BBI deh.
S: Kesan setelah gabung dengan BBI?
L: Banyak kesannya, yang pasti banyak serunya (macam kopdar, IRF, terus jangan lupakan grup bajay jabodetabek yang super informatif) dan  ada juga beberapa dramanya, namanya juga semakin besar suatu komunitas, pasti gak luput dari drama. Tapi jadikan saja semuanya sebagai pelajaran untuk lebih baik ke depannya. Yang pasti dan jelas sih, timbunan saya bertambah dan kalau terus ditimbun dan tidak dibaca, saya merasa sudah tidak sehat >< #malahcurcol.
S: Apa harapan untuk BBI ke depannya?
L: Semoga BBI tidak hanya bertambah secara kuantitas tapi juga kualitas. Para anggota makin kompak, makin banyak event-event seru yang tidak hanya melibatkan Bbiers tapi juga mereka yang non BBI. Dan semoga dengan adanya BBI, bisa membantu menyebarkan minat baca di Indonesia yang terhitung masih kalah dibanding negara-negara tetangga kita. (Padahal minat baca saya saja masih kembang kempis). Dan tentu saja kegiatan sosial yang berkaitan dengan memberi buku pada mereka yang punya minat baca tapi justru kekurangan buku. 

So, itulah kisah Kak Lina dengan Metamorfosis si Kutu Buku-nya. Pengen kenalan lagi? Bisa meluncur saja ke blognya Kak Lina (By The Way, Kak aku suka tumblr mu kak yang blink-blink : ini tumblr Kak Lina: klik). Terima kasih buat Kak Lina yang sudah meluangkan waktu untuk jadi guest di blog Siro^^.





7 komentar:

  1. waaahhh, masih inget STOP ternyata Kak Lina :) bukunya sekarang udah nggak ada kali yaa... hehehee..

    BalasHapus
  2. buku2 bacaan waktu kecilku banyak sama denganmu lin... yg cerita misteri itu Detektif Cilik bukan? pemecahannya harus diliat pake cermin. ah... seru banget ya. berharap semua buku2 itu bisa diterbitin ulang lagi :D

    BalasHapus
  3. Huah, aku juga mengalami metamorfosis seperti ini. Seru!
    Jadi kangen baca Girl Talk >,<

    BalasHapus
  4. wahhh makasih mbak Siro, aku pengennya kasih postingan yg lebih berbobot, misal ngomongin hal selain hobby bukuku. Tapi takut ga bisa memenuhi dedlen.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama Kak Lina. Posting ini seru, kak. Aku mengalami kayak pengalaman kakak juga, ganti genre kesukaan seiring menanjaknya umur ^^

      Hapus
  5. bacaan masa kecil kita mirips2, Lin :D

    BalasHapus
  6. Bacaan masa kecilnya sama ternyata :) tapi aku ga mengalami baca teenlit sih, pernah tapi ga klik aja di akunya

    BalasHapus