Minggu, 12 April 2015

Playing Around with Romance: Subgenre 101: Time Travel Romance


Grup Romance dalam rangka Around the Genres in 30 days, juga membahas subgenre dari genre romance. Dari sekian banyak subgenre, kali ini aku memilih Time Travel Romance sebagai topik yang menarik untuk dibahas. Sebenarnya, aku menyukai buku romance dengan subgenre Contemporary Romance atau Historical Romance, tapi melalui Time Travel Romance aku menemukan kedua kekhasan umum dari subgenre yang aku sukai. Jelas, karena time travel biasanya melibatkan masa sekarang dan masa lalu, secara otomatis contemporary dan historical kadang ditemui di Time Travel Romance. Sebelum membahas lebih jauh, mari memulai dengan definisi Time Travel

Time travel is the concept of moving between different points in time in a manner analogous to moving between different points in space, generally using a theoretical invention known as a time machine. Time travel is a recognized concept in philosophy and fiction, but has a very limited support in theoretical physics, usually only in conjunction with quantum mechanics or Einstein–Rosen bridges (sumber).
Jadi, umumnya Travel Time ini adalah konsep/teori perpindahan dari satu waktu ke waktu lain dalam dimensi yang berbeda. Biasanya konsep travel time ini bisa berdasar pada sains atau justru hal yang berbau mitologi/mistis. Pertama kali menjadi perhatian publik mengenai konsep time travel dalam fiksi adalah novella karya H.G. Wells yang berjudul The Time Machine di tahun 1895 (sumber). Selanjutnya, tema time travel terus berkembang menjadi perhatian penggemar fiksi. Jika di buku The Time Machine ini time travel berkonsep pada hal yang berbau teknologi atau sains, ada juga yang tak berkonsep pada mesin waktu/teknologi, seperti A Christmas Carol-nya Charles Dickens.  
Jika mengaitkannya dengan romance, konon pertama kali muncul subgenre Time Travel Romance adalah buku Journey to Yesterday karya June Lund Shiplett yang dilanjutkan dengan sekuelnya Return to Yesterday di tahun 1983 (sumber). Dan salah satu buku romance populer dengan tema time travel ini adalah buku Outlander karya Diana Gabaldon yang sudah mencapai 8 buku dengan rata-rata ketebalan perbuku adalah 1000 halaman. 
Beberapa hal yang menjadi kekhasan dari buku Time Travel Romance ini adalah:
Pertama, Alur. Pastinya Time Travel Romance harus melibatkan perpindahan waktu. Bisa dikatakan masuk ke fiksi dengan konsep time travel jika ada unsur perpindahan waktu, baik yang terjadi pada tokoh utama atau bukan, baik secara konsep sains atau mistis, maupun berpindah dari masa sekarang ke masa lampau atau sebaliknya. Kemudian buku tersebut bisa dikatakan Time Travel Romance bila berhubungan dengan perjalanan menemukan/memperbaiki kisah cinta. Kebanyakan buku Time Travel Romance menggunakan perpindahan waktu dari masa kini ke masa lalu. 
Kedua, Unsur Mistis. Biasanya buku-buku romance dengan konsep time travel menghubungkan cara perpindahan waktu yang mereka gunakan dengan unsur mistis. Layaknya di buku Outlander, si heroine terjebak dan terlempar ke masa lampau karena ia mendengar jeritan dari batu tempat diadakannya ritual persemabahan di Skotlandia. Tapi untuk Time Travel Romance dengan menggunakan konsep sains tentu hal berbau sainsnya yang kental.  
Untuk beberapa buku dengan konsep perpindahan ke masa lampau, biasanya juga penuh dengan unsur sejarah. Entah sejarah itu benar adanya atau hanya selipan di kisah utama.  

Kriteria apa saja yang bisa dikategorikan sebagai Time Travel Romance menarik menurutku?
Pertama, unsur sejarah. Ya, dibandingkan dengan tema time travel ke masa depan, aku lebih menyukai buku romance dengan tema time travel ke masa lalu. Karena biasanya, unsur sejarahnya lebih banyak dan lebih kental. Alhasil, aku tidak hanya membaca buku romance setidaknya aku juga belajar sejarah dengan cara menyenangkan. Meskipun beberapa sejarah juga perlu dicek terlebih dahulu kebenarannya, tapi juga dapat diambil sejarah dari sudut pandang literatur penulis.
Kedua, hero/heroine. Biasanya, ketika si tokoh utama ini terlempar ke masa lalu ia akan mengalami disorientasi mengenai di mana dirinya berada. Hal ini akan menarik jika, si penulis mampu membuat hero/heroine yang kuat, realistis, logic, dan cepat beradaptasi dengan perpindahan waktu yang dialaminya. 
Ketiga, petualangan dan twist. Aku menyukai unsur petualangan dari sebuah buku. Aku akan menyukai buku Time Travel Romance yang disisipi juga kisah petualangan dari si tokoh utama juga sedikit bumbu twist di akhir cerita. Hal ini akan menambah kesan misterius dan menarik.

Untuk beberapa referensi, buku-buku Time Travel Romance ini adalah:

  
Dan salah satu penerbit Indonesia juga sedang meluncurkan buku-buku dengan subgenre Time Travel Romance:

     Sumber: FB Gagas Media

2 komentar:

  1. Ternyata yang beginian pun di buat jadi sub-genre. Haha. Pernah denger sih Time-Travel, aku kira yang beginian cuma termasuk tema / konflik saja, ternyata sudah subgen ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku awalnya agak aneh juga, kok time travel ini masuk subgenre ya. Tapi mungkin karena ada unsur perbedaan waktu dan biasanya memakai dua setting waktu di novel ini, jadi meskipun time travelnya biasanya hanya adalah pemicu untuk kisah romancenya, tetep time travel masuk subgenre.

      Hapus