Judul: The Tale of Despereaux: Kisah Despereaux
Penulis: Kate DiCamillo
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Genre: Fiksi, fabel
Jumlah Halaman: 275 halaman.
Tahun Terbit: 2005
ISBN: 979-22-1184-5
Setiap tindakan, anak-anak, tak peduli betapa kecil pun, memiliki konsekuensi.
Tema baca bareng BBI bulan jauari 2014 adalah Fabel. Fabel : Cerita-cerita fiksi dengan tokoh binatang boleh lokal maupun mancanegara. Untuk daftar buku yang masuk kategori ini bisa dilihat di Goodreads. Baru bulan ini bisa ikut baca bareng. Saya membaca buku The Tale of Despereaux untuk tema fabel ini.
Dongeng merupakan cerita yang disampaikan pada anak-anak, berisi kisah zaman dahulu, unik, tentang putri, fairy tale, hewan, yang mengandung nasihat ataupun pelajaran hidup baik tersirat ataupun tersurat. Saat kecil, anak-anak akan mudah menerima pelajaran dari dongeng-dongeng yang mereka dengar. Dongeng menumbuhkan harapan dan impian di masa kecil. Manfaat dongeng ini banyak diantaranya adalah menanamkan nilai dan etika.
Buku The Tale of Despereaux merupakan karya Kate Dicamillo yang "mendongengkan" si tikus kastil kecil , Despereaux, dan orang-orang yang di sekelilingnya. Despereaux dilahirkan sebagai tikus terakhir dari Antoinette, memiliki tubuh kecil dan hal ini amat sangat mengecewakan ibunya. Sehingga ia bahkan menamainya Despereaux,
Aku akan menamainya. Ya. Aku akan menamai tikus ini Despereaux, karena banyaknya kesedihan, karena banyaknya keputusasaan di tempat ini.
Tidak seperti tikus dari keluarga Tilling yang cukup besar, Despereaux memiliki tubuh yang kecil, telinga yang lebar. Bahkan saat dilahirkan pun Despereaux telah membuat kehebohan dengan membuka matanya. Padahal tikus tidak membuka matanya saat dilahirkan. Kehebohan-kehebohan lain akan berlanjut seiring kisah dimulai.
Despereaux memang berbeda dari tikus-tikus lainnya, ia tidak selalu memikirkan makanan. Despereaux dapat mendengar suara musik dan menganggap hal itu indah. Saat dilatih cara terbirit-birit ala tikus di kastil itu oleh sang kakak, Furlough, Despereaux tidak mengikutinya. Ia malah balik mengagumi cahaya yang muncul di kastil. Hal ini tentu saja membuat Furlough bingung dan ngeri. Despereaux memang aneh. Bahkan saat kakak lainnya, Merlot, mengajak ia memakan kertas, Despereaux melakukan hal tidak beres berikutnya. Ia malah membaca buku, bukan memakan buku!. Bisa kau bayangkan, tikus membaca buku. ckckck. Aneh. Hal yang membuat Merlot lari terbirit-birit itu, sebaliknya membuat Despereaux amat sangat senang dan mulai bermimpi. Sejak ia menemukan kata "dahulu kala" dalam buku. Sebuah kisah yang diawali "dahulu kala" dan diakhiri dengan kisah cinta sang puteri dan ksatria. Despereaux belum mengetahui, bahwa di situlah keberaniannya akan diuji.
Anak-anak, kau harus tahu bahwa takdir yang seru (kadang-kadang melibatkan tikus got, kadang tidak) menanti hampir setiap makhluk, tikus atau manusia, yang pantang menyerah
Ketidak'tikus'an Despereaux mengantarnya mengenal Puteri Pea. Dan di sana ia melakukan kesalahan terbesarnya sebagai tikus, ia berbicara pada manusia. Kejadian itu sampai di telinga pembesar tikus, dan Despereaux tentu saja harus di hukum.
Buku kedua di buku ini akan mengisahkan tikus got bernama, Chiaroscuro,
Anak-anak, kau tahu definisi kata "chiaroscuro"? Kalau kau membuka kamus, kau akan mendapati bahwa artinya adalah pengaturan terang dan gelap, kegelapan dan terang bersama-sama.
Kedua orang tuanya mungkin menamainya itu sebagai bahan lelucon, tapi di situlah terdapat kebenaran. Bahwa ia memiliki kedua sifat itu. Kisah Chiaroscuro akan dituturkan dengan penuh petualangan dan sedikit bumbu kebencian tentu saja seperti selalu ada tokoh yang antagonis dalam novel.
Lain halnya dengan Despereaux dan Roscuro, kisah Miggery Sow diliputi dengan kesedihan yang tak dimengerti Mig sendiri. Mig dijual ayahnya demi selembar taplak meja, seekor ayam betina, dan segenggam rokok.
Bisakah kau membayangkannya? Bisakah kau membayangkan ayahmu menjualmu demi selembar taplak meja, seekor ayam betina, dan segenggam rokok? Tolong pejamkan matamu, dan renungkan sebentar.
Ya. Mig dijual oleh ayahnya pada seorang paman. Mig tumbuh besar di bawah asuhan paman yang selalu menjewer dirinya. Akibat hal ini, Mig punya telinga seperti kol dan hampir tuli. Ia sedikit mendengar, sedikit juga yang dimengertinya. Semakin banyak kesalahan yang dibuatnya dan akan semakin banyak jeweran. Seperti itu siklus keseharian Mig. Pada ulang tahun ketujuh, Mig melihat rombongan Puteri Pea dan keluarganya, dari situ harapan muncul di dirinya. Dia mulai memimpikan menjadi puteri. Tapi semua orang tahu, tidak pernah ada yang memedulikan apa yang diinginkan Mig. Tidak ibunya, ayahnya, dan pamannya.
Buku ini terdiri dari 4 bagian kisah, 3 kisah masing-masing tokoh yang saling berhubungan. Dan satu kisah yang melibatkan seluruh tokohnya. Beberapa tokoh yang berperan dalam buku ini adalah
- Despereaux, tikus kastil kecil yang dibuang ke ruang bawah tanah karena melakukan hal yang di luar kebiasaan tikus.
- Lester, ayah Despereaux. Secara tidak langsung ayahnya sendiri lah yang menyebabkan Despereaux dihukum.
- Antoniette, ibu Despereaux. Seorang ibu yang suka mengeluhkan anak-anaknya.
- Furlough dan Merlot. Kakak-kakak Despereaux yang mengkhianatinya.
- Putri Pea, putri cantik yang memiliki kesedihan dan empati pada orang lain.
- Raja, raja yang bertindak sesuka hati karena memendam kesedihan yang dalam.
- Gregory, penjaga ruang bawah tanah yang menolong Despereaux.
- Miggery Sow, gadis malang yang tidak pernah punya kesempatan menggapai keinginannya.
- Roscuro, tikus got yang terkena hasut dan sakit hati.
- Hovis, si juru benang yang inspiratif, dan
- Botticelli, tikus penghasut Roscuro
Ketika saya membaca buku ini, saya membayangkan seseorang sedang membacakan dongeng bagi saya. Karena gaya menulis Kate DiCamillo di buku ini memang seolah dia yang mendongeng dan pembaca yang mendengarkan. Pengulangan kata, "anak-anak" membuat pembaca seolah mendengarkan, bukan membaca. Tulisan Kate apik. Saya justru menyesal kenapa tidak membaca yang versi bahasa inggrisnya. Karena sepertinya lebih berasa dongengnya. Membayangkan Despereaux yang membaca "dahulu kala"..... Ah, sihir "dahulu kala" ini berasa..
Setiap karakter tokoh dipengaruhi karakter tokoh lain. Di sini yang saya amat suka justru karakter Hovis si juru benang yang misterius. Hovis memiliki pemikiran yang sama tak wajarnya dengan Despereaux. Dan dia juga bersikap bijak pada keanehan Despereaux. Bahkan si Hovis ini yang menolong Despereaux. Sayangnya Hovis hanya diceritakan sedikit.
Plot dari buku ini unik dan menarik. Meski ini cerita fabel, tapi banyak pembelajaran hidup yang dapat diperoleh di buku ini. Mungkin inilah salah satu kekhasan dongeng yang selalu menyisipkan nilai hidup di ceritanya. Awalnya pesimis baca buku ini, eh malah suka sama ceritanya ^_^
Setting tempat cerita secara umum di sebuah kastil Kerajaan Dor. Agak kelam sih menurut saya setting cerita Despereaux dan Roscuro. Terbayang tempat gelap, ruang bawah tanah.
Beberapa quote yang sangat berkesan adalah
Setiap tindakan, anak-anak, tak peduli betapa kecil pun, memiliki konsekuensi
"Selamat tinggal" adalah kata-kata, yang dalam bahasa apa pun, penuh penderitaan. Itu kata yang tak menjanjikan apa-apa
Sebaiknya kau senang saja, karena tidak ada bedanya terhadap siapa pun selain apakah kau bahagia atau tidak
Cerita seperti cahayaDan seperti penulis tulis di bagian penutup,
Aku akan senang sekali kalau kau menganggap aku sebagai tikus yang bercerita padamu, menceritakan kisah ini, dengan segenap hatiku, membisikkannya di telingamu untuk menyelamatkan diriku dari kegelapan, dan untuk menyelamatkanmu dari kegelapan juga. "Cerita seperti cahaya," kata Gregory si sipir pada Despereaux. Anak-anak, kuharap kau menemukan cahayaSaya memang merasa seperti dibacakan dongeng oleh Kate. Dan dongeng ini penuh makna nilai kehidupan. Buku ini tidak hanya bisa dibaca anak-anak tapi juga dapat dibaca orang dewasa. Sebagai pengingat di kala ia lupa nilai-nilai kehidupan dari dongeng yang didengar saat kecil. Well, thank you, Kate! For the wonderful story. Thank you! ^_^
Resensi The Tale of Despereaux lainnya: Zelie @me:book admirer, Joo @Joovirginia's Book Review
Lina @Let Me Tell You a Story
Keep reading for rest of your life :)
Rating: 4/5
Saya sudah pernah liat filmnya, tp belum sampai kelar. Akhirnya tahu juga kisahnya ttg apa lewat resensi ini. Itu tikusnya unyuuuuuu #eh
BalasHapusSaya niat mau lihat filmnya malam ini *buka rahasia.. xD.
BalasHapusOh ya, ada filmnya? Malah baru tau :D
BalasHapusIni emang super menyenangkan dibaca, bukunya :)
Sihir 'dahulu kala'... <3 Kalau bahasa jawa jadi 'sakwijining dino'... ah, jadi kangen bapak yg dulu suka dongengin kancil yang nakal itu paka bahasa jawa hahaha
BalasHapusAku baru tahu buku ini dan baru tahu juga udah ada filmnnya *kemana aja* jadi pengen baca >.<
BalasHapuszpetronella: super sekali bukunya,. Filmnya ada, rilis 2008 kalau ga salah
BalasHapusDhieta: entah kenapa "dahulu kala" itu hampir selalu jadi awal dongeng. Dan seperti ada daya sihirnya,. ;)
BalasHapusTammy: Happy reading and watching,. :) Ayoo,..!
BalasHapusAku pernah baca buku ini tapi udah lupa2 inget XD btw desperaux lucu banget suka baca buku, cucok gabung sama BBI kayaknya hehehe
BalasHapusIlustrasi desperaux di filmnya lucuuu, gemes banget itu liatnya.. *salah fokus*
BalasHapusMbak astrid: ayo kita ajak Despereaux ikut BBI..!xD
BalasHapusAnnisa: emang unyu Despereauxnya...:-)
BalasHapusNovel ini termasuk salah satu sastra dunia, kisahnya enteng, cocok untuk pengantar tidur ya :)
BalasHapusBaru tahu kalo ada filmnya :)
Aku juga baca Kate DiCamillo nih, tapi yg The Miraculous Journey of Edward Tulane. Memang keren ya penceritaannya Kate ini :)
BalasHapustelat posting review. Aku suka sama buka Kate yg ini, soal pernah baca yg lain tapi kurang suka, BTW kalau mau yg lebih kelam dan gelap, baca buku Kate yang The Tiger Rising deh. Ini reviewku: http://lady-storytelling.blogspot.com/2014/01/the-tale-of-despereaux.html
BalasHapusbzee: Aku pengen baca buku yang itu,.. gegara muncul di drama korea,.. hehehe :)
BalasHapusAku seneng klo baca cerita tentang seseorang/seekor or apalah yg punya kebiasaan atau pemikiran yg beda. Kayak despereaux ini.. keren kesannya :D
BalasHapusNice review siro.. salam kenal :)
wah punyaku masih tertimbun :)
BalasHapuskalimat-kalimatnya emang keren ya. Aku jatuh cinta ma buku ini karena kalimat-kalimat itu. Walau masih menempatkan Edward Tulane di urutan paling atas :)
BalasHapushuaaa saya suka ni filmnya ^^ baru nonton filmnya aja, belum baca bukunya (masih di timbunan). grafisnya cantikkkk. tikusnya unyu tapi pemberani
BalasHapusAlluna: Salam kenal jugaa :)
BalasHapusTezar: Ayo baca, mas.. Seru lho! ... ^_^
Aleetha: Saya juga sedan mencari yang Edward Tullane, tapi masih belum ketemu. Stok lama..
evytha: Di film unyu banget Despereauxnya,.. ;)
Ah... jadi pengin baca.
BalasHapusUdah lama ngintipin buku ini tapi belun kunjung punya huehehe. Jadi lebih enak kalo baca versi English-nya yak? Okedeh.. xD
Iya sepertinya yang versi bahasa Inggris lebih berasa ceritanya,.. ;)
BalasHapusaku juga punya buku ini, tapi dipinjem adik kelas jaman sekolah gak dibalikin ampe sekarang x)
BalasHapus@lucktygs
http://luckty.wordpress.com/2014/01/30/review-the-frog-princess/
Seru bukunya, mbak.. Ayo baca,.!.. :)
BalasHapus