Judul: Secrets of A Duchess: Rahasia Sang Duchess
Penulis: Kaitlin O'Riley
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Genre: Fiksi, Historical Romance
Jumlah Halaman: 412 halaman.
Tahun Terbit: 2013
ISBN: 978-602-02-1634-8
Aku melihat banyak pernikahan yang buruk, penuh kepahitan dan amarah. Aku ingin pernikahan seperti orang tuaku.
-Alexander Woodward-
Selamat, Mr. Woodward. Akhirnya Anda bertemu dengan wanita yang tidak ingin menikah
-Caroline Amstrong-
Aku melihat banyak pernikahan yang buruk, penuh kepahitan dan amarah. Aku ingin pernikahan seperti orang tuaku.
-Alexander Woodward-
Selamat, Mr. Woodward. Akhirnya Anda bertemu dengan wanita yang tidak ingin menikah
-Caroline Amstrong-
Caroline Amstrong memulai debutnya di usia yang saat itu dianggap sudah cukup tua, usia 22 tahun. Ia gadis yang cantik dan terpelajar serta berasal dari keluarga yang berada. Hanya saja kisah cinta orang tuanya yang menurut Caroline romantis, namun di mata keluarga, hal ini adalah aib. Caroline punya agenda tersendiri dalam debutnya ini. Ia tak berniat menikah dengan siapapun. Ia sungguh-sungguh tidak ingin pernikahan. Debut hanya ia lakukan untuk menyenangkan hati sang nenek.
Walaupun neneknya menaruh harapan besar padanya, Season gemilang dengan banyak sekali pria terhormat dan menjanjikan yang berlomba-lomba menariknya ke jenjang pernikahan bukanlah hal yang dicita-citakan Caroline. Dia akan memastikan itu. Harus.
Demi melancarkan misinya, Caroline berpura-pura jadi gadis pemalu di hadapan Lord Winslow atau menunjukkan ekspresi tak suka secara terang-terangan pada Lord Arthur Kingston. Hingga orang-orang menyangka ia adalah gadis yang tak menarik dan tak sopan. Misi Caroline berjalan mulus. Namun, tindakannya yang kabur dari pesta menuju balkon membuat rencana itu mulai goyah. Berniat menghindari laki-laki terpandang yang ingin menikahinya, ia malah ditemukan Duke of Wodborough, pria yang paling diincar untuk dijadikan suami oleh para debutant di London.
Alex Woodward atau Duke Woodborough adalah pria yang tampan dengan rambut hitam bermata biru, serta setelan terbaik yang menunjukkan kebangsawanannya. Ia tidak ingin menikah hanya karena kewajiban. Alex sangat risih terhadap wanita-wanita di Season yang mengejarnya. Mereka seperti melemparkan diri pada Alex. Ia sebenarnya enggan menghadiri Season, namun desakan keluarganya, membuat ia harus menguatkana hati agar tetap mengahadiri Season.
Sekarang sepertinya semua wanita yang kukenal mengambil tugas untuk mendesakku menikah.
Malam itu saat ia bertemu dengan Caroline, sebuah rencana pun mulai tersusun. Caroline yang menurut Alex tidak seperti wanita pada umumnya. Caroline justru tidak ingin menikah, hal ini yang membuat Alex berpikir ia dan Caroline memiliki kesamaan. Caroline yang cantik membuat Alex merasa tertarik dan nyaman mengobrol dengannya. Dan Alex menyegel rahasia diantara mereka dengan sebuah ciuman.
Alex bersiap menjalankan rencananya untuk menikahi Caroline demi keuntungan keduanya yang tak mau terlibat dalam pernikahan. Tapi Caroline khawatir, ia sungguh-sugguh tidak ingin dan tidak boleh menikah. Bagaimana cara Caroline membuat Alex mengerti hal ini tanpa harus menceritakan rahasia terbesarnya?
Alasan kenapa saya tidak mereviu buku Historical Romance padahal saya suka dengan genre ini adalah kebingungan arah untuk bercerita. Saat saya membaca buku genre ini, saya akan benar-benar terhanyut dalam cerita dan seringkali lupa untuk menandai hal penting dalam buku untuk kemudian dijadikan bahan reviu. Begitulah, jadi sering kecolongan. Ini kali pertama saya mereviu genre Historical Romance.
Tema buku ini secara umum masih tentang pencarian makna cinta. Tentang kesetiaan Caroline pada masa lalunya, dan kenyataan bahwa ia mencintai Alex di masa kini. Bumbu-bumbu khas genre ini macam debut,debutant, season, dansa, duke, duchess, lady,dan lain-lain tentu saja menjadi keseharian dari kisah Caroline dan Alex. Setting dari cerita diambil pada tahun 1865, saat Inggris masih kental dengan segala atribut budaya kerajaan.
POV yang digunakan adalah orang ketiga. Si penulis berperan sebagai pencerita. Memiliki alur yang maju, tidak membuat cerita ini mudah tertebak. Awalnya agak terganggu juga sebenarnya dengan ukuran buku yang kecil, biasanya saya membaca buku genre ini dengan wujud ukuran buku agak besar seperti A Loving a Scoundrel-nya Johanna Lindsey. Tapi pada akhirnya ini tidak jadi masalah. Saya menikmati membaca buku ini. Romantis untuk dibaca ^^
Keep reading for rest of your life :)
Rating: 3/5
ayo, banyakin review hisrom nya biar bisa jadi referensi yang lain kalo mau novel hisrom-nya hehehe oya salam kenal
BalasHapusHalo, Farida! Salam kenal juga ^^. Masih sering baca genre ini tapi jarang riviu. Ditunggu aja yah..
Hapus