Senin, 16 Juni 2014

Kicau Kacau: Curahan Hati Penulis Galau


Judul: Kicau Kacau: Curahan Hati Penulis Galau
Penulis:
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Genre: Non Fiksi, Humor
Jumlah Halaman: 344 halaman
Tahun Terbit: 2011
ISBN13: 9789792267242
 "Kini terlalu banyak kicau kacau yang memusingkan.
Dan saya lebih sering memilih untuk mendengarkan kicauan burung sungguhan di luar halaman. Suara mereka ternyata memang lebih enak didengar."
-Indra Herlambang-


Buku Kicau Kacau ini merupakan kumpulan kisah Indra Herlambang yang pernah dimuat di beberapa majalah. Awalnya saya kira buku ini murni penuh cerita kocaknya si penulis. Secara, penulis lebih dikenal sebagai host acara gosip yang pembawaannya penuh canda. Tentu saja saya bakal berpikir, "curahan hati" yang kocak. Sayang dugaan saya salah, penulis tidak sekadar menulis kocak tapi juga cerdas nan nyinyir. Buku ini secara umum dibagi empat bab dan masing-masing bab terdiri dari beberapa kisah. Setiap kisah pasti dimulai dengan kicauan twitternya Indra Herlambang.
Empat bab itu terdiri dari:
BAB 1: Kicauan tentang Gaya Hidup, Hidup Gaya, dan Hidup Gak Ya?
BAB 2: Kicauan tentang Single, In Relationship, atau It's Complicated
BAB 3: Kicauan tentang Jakarta, Indonesia, dan Kesehatan Jiwa
BAB 4: Kicauan tentang Keluarga
Kisah yang Indra ceritakan tentu saja berhubungan dengan setiap judul bab tersebut. Sebut saja BAB 1 yang secara umum berisi "kicauan" Indra yang mentafakuri setiap kejadian di hidupnya dengan gaya kocak dan nyinyir. Kisah yang paling membuat saya tertawa ngakak adalah kisah tentang Kacamata Tiga Dimensi di Hidung, Klepon lezat di Mulut. Dalam kicauan ini, Indra menceritakan kisah saat ia menonton film holllywood sambil asyik-asyiknya nonton dengan kacamata tiga dimensi, eh temannya malah nawarin klepon. Lucu, perpaduan hollywood dengan makanan tradisional (saya gak bisa cerita gaya Indra, jadi maklum kalau gak lucu di review ini^^). Oke, bab 1 sih saya masih bisa ketawa dan nyengir-nyengir dengan kicauan Indra. Tapi di bab-bab berikutnya saya disuguhi kicauan Indra yang lebih "berat". Mulai dengan pemikiran-pemikiran Indra tentang Indonesia, tentang keluarga, dan tentang hubungan pacaran. Apa saja kejadian di sekitar Indra yang mungkin bakal dianggap orang biasa saja, tapi Indra suguhkan dalam kicauan yang nyinnyir dan cerdas. Contohnya saja di kicauan "Dulu Beberapa Lagu Sekarang Beberapa Album", di sini Indra mengomentari kemacetan Jakarta. Katanya kalau dihitung-hitung rugi akibat macet bisa sampai Rp 43 triliun. Jumlah yang sangat banyak, kan?. Tapi dengan kocaknya Indra menghubungkan kemacetan Jakarta dengan berapa jumlah lagu yang bakal habis diputar dari rumah dia sampai ke tempat kerja gara-gara macet. Dan jumlahnya bisa sampai beberapa album (fantastis!). Begitulah Indra bercerita dari sudut pandang yang berbeda tapi tetap mengandung sindiran halus.
Setiap kisah, Indra memang mengomentarinya dengan pemikiran yang cukup bikin termenung dan bilang "iya juga sih?, ih bener juga?", namun Indra akan menetralisir komentarnya yang cerdas dengan kalimat seperti "Mungkin analisa tolol saya terlalu berlebihan" atau "saya terlalu bodoh untuk tahu jawaban dari semua pertanyaan ini" atau "mungkin saya terlalu sinis karena lima tahun ke belakang tidak pernah berhasil punya pasangan". Begitulah gaya nyinyir Indra. Saya sejujurnya sangat menikmati baca buku ini dari awal sampai akhir apalagi BAB 4 yang bertema keluarga. Cocok dibaca di waktu senggang^^.
Aren't we all trapped in our little 'prisons'? Jobs, relationships, daily routines. If we can't break free, it's time to decorate them. 

  (sebenarnya ini untuk baca bareng bulan Mei, meski telat pos tak apalah ya ^^)

Keep reading for rest of your life :) 
Rating: 3/5
 

2 komentar:

  1. Aaa, one of my wishlist nih! tapi harganya masih mahal pas aku mau beli :3
    Suka sama cara bicara Indra jadi optimis tulisannya pun bagus. Jadi tambah penasaran! :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Inspiratif sih menurutku meski nyinyir ^^

      Hapus