Rabu, 18 Juni 2014

The Miraculous Journey of Edward Tulane: Perjalanan Ajaib Edward Tulane


Judul: The Miraculous Journey of Edward Tulane: Perjalanan Ajaib Edward Tulane
Penulis:
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Genre: Fiksi
Jumlah Halaman: 208 halaman
Tahun Terbit: 2006 (cetakan kedua April 2014)
ISBN: 9792224874

"Aku pernah disayang gadis bernama Abilene. Aku pernah disayang oleh anak laki-laki yang jago main harmonika dan oleh anak perempuan yang sekarang sudah meninggal. Jangan bicara soal kasih sayang padaku"..."Aku mengenal kasih sayang".
-Edward Tulane-

 
Dahulu kala, ada kelinci yang amat disayangi seorang gadis kecil bernama Edward Tulane. Seluruh badannya terbuat dari porselen indah, telinganya terbuat dari bulu kelinci asli yang mudah digerakkan sesuai moodnya. Abilene, si gadis kecil yang menyayangi Edward selalu mendandani pakaian yang indah pada Edward. Dan memberinya jam saku emas yang bagus. Dengan rupa demikian Edward sangat membanggakan dirinya. Tak ada yang lebih ia sayangi selain diri sendiri. Tak juga Abilene. Pallegrina, nenek Abilene, menyadari hal ini. Pallegrina tentu saja amat kecewa pada Edward. Hingga suatu hari Pallegrina mengisahkan kisah putri cantik yang tak memiliki rasa cinta dan berakhir dengan tragis. Di sanalah, Edward mulai terusik. 
Tapi coba jawab ini: bagaimana cerita bisa berakhir bahagia kalau tidak ada cinta? 


Begitulah Edward yang tak memiliki cinta. Hingga sebuah kejadian mengantarkannya pada perjalanan panjang tanpa henti tentang mencintai dan kehilangan.
Edward tenggelam di samudera. Dalam kedalaman kelam samudera ia mulai merindukan bintang-bintang yang selalu ia lihat ketika malam tiba di kamar Abilene. Koyak hati Edward mulai menyadari kasih sayang Abilene. 
Bagaimana kelinci porselen mati?
Apakah kelinci porselen bisa mati?
Impian Edward tentang kembali menatap langit dikabulkan, saat nelayan tua  bernama Lawrence mengangkatnya dari laut. Di sana Edward mulai mencintai kembali dan sayangnya harus kembali merasakan kehilangan hingga beberapa kali. Begitulah kisah Edward hingga ia merasa malas untuk mencintai lagi.


  Aku pernah disayang, Edward memberitahu bintang-bintang. Terus? Balas bintang-bintang. Apa gunanya fakta itu ketika kau sendirian sekarang? 
Gaya cerita Kate Dicamillo selalu saya suka. Setelah buku The Tale of Despereaux, buku ini menyuguhkan kisah yang juga tak kalah serunya. Jika dalam buku The Tale of Despereaux, si penulis memulai pendekatan dengan adanya kata, anak-anak yang biasanya diselipkan di akhir kalimat, di buku ini si penulis lebih berperan sebagai pencerita tapi tetap pembaca masih dapat merasakan kesedihan dan perjalanan Edward. Buku ini juga masih disertai ilustrasi-ilustrasi yang bagus. Yang paling saya suka tentu saja banyak kutipan indah dari penulis seperti,
bagaimana cerita bisa berakhir bahagia kalau tidak ada cinta?
Kalau kau tidak punya niat menyayangi atau disayang, seluruh perjalanan ini percuma.
Seru, terima kasih Kate untuk kisah Edward Tulane^^. Tunggu giveaway di bulan Juli 2014 untuk satu buku ini!

Keep reading for rest of your life :)

Rating: 4/5

3 komentar:

  1. Waaa, mau banget baca buku ini kak. Ternyata emmang buku anak-anak (?) gitu juga bisa ya, wah jadi tambah pengin 33

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seru dan penuh pelajaran kisah Edward in,. Ayo, baca ^^

      Hapus
  2. Seru mari membaca!! Buku ini juga yg ada di film my love from the star... Amazingggg

    BalasHapus