Judul: An Abundance of Katherines (Tentang Katherine)
Penulis: John Green
Penerbit: Gramedia
Cetakan: Kedua (September 2014)
Jumlah Halaman: 320 halaman
Tahun Terbit: 2006 (2014 oleh Gramedia)
ISBN13: 9786020308937
Genre: Fiksi, Young Adult, Romance
Format: Paperback
"Kehidupan bukan tentang mencapai target."
-Colin-
Rasanya ukuran tentang berapa berartinya dirimu harus dilihat dari hal-hal yang berarti bagimu."
-Lindsey-
"Kehidupan bukan tentang mencapai target."
-Colin-
Rasanya ukuran tentang berapa berartinya dirimu harus dilihat dari hal-hal yang berarti bagimu."
-Lindsey-
Colin Singleton sedang patah hati dan berendam dalam air di hari kelulusan SMA saat ia memikirkan momen Eureka Archimedes, dan ingatan masa kecil Colin datang berkaitan dengan momen Eureka ini.
"Mommy, apakah aku akan mendapatkan momen Eureka?"
Uh, sebenarnya lupakan tentang Eureka dan mari lihat Colin yang patah hati akibat ulah Katherine XIX yang memutuskan dirinya setelah lulus SMA. Katherine XIX?! Ya, Colin telah mengencani sembilam belas gadis bernama Katherine. Seperti yang sudah-sudah ia selalu berharap hubungannya dengan Katherine dapat langgeng, tapi yang terjadi selalu sebaliknya. Colin selalu jadi Tercampak dan Katherine Pencampak.
Colin orang yang pesimistis, tapi selalu mengecualikan para Katherine: ia selalu merasa mereka akan kembali kepadanya"
Tapi rasanya untuk kali ini adalah putus terparah dalam hidupnya. Akhirnya berkat inisiatif Hassan sebagai sahabat Colin, berdua mereka melancong yang berniat memupus sedikit rasa sakit Colin. Pada akhirnya tanpa disadari Colin, ia berjalan menemukan momen Eureka yang diimpikannya semenjak kecil.
Mengapa diantara semua buku John Green saya memilih An Abundance of Katherines (AAoK)? Tentu The Fault in Our Stars takkan jadi pilihan pertama saya, I have problem with sicklit. Buku ini murni dibeli atas dasar rasa penasaran dengan karya John Green. Dan sejujurnya, unsur matematika yang ada dalam buku menjadi alasan kedua untuk membeli buku ini. Saya bukan penyuka matematika, tapi saya menyukai teori-teori sains yang disangkutpautkan dengan filosofi. Maka jatuhlah pilihan saya pada buku AAoK.
Saya berekspektasi akan disuguhi berbagai teori matematika yang banyak. Layaknya buku Supernova 1 yang begitu banyak mengandung filosofi sains. Sayangnya, saya harus menelan ekspektasi ini. AAoK berkisah tentang sosok Colin si anak ajaib yang ingin menjadi berarti dengan membuat persamaan matematika untuk memprediksi siapa yang akan jadi Tercampak dan Pencampak dalam suatu hubungan romantis. Mari saya ajak mengenal karakter Colin!
Colin dalam buku AAoK merupakan anak genius-to be yang sudah mahir membaca semenjak anak-anak.Ia menguasai sebelas bahasa berbeda dan pandai dalam hal membuat anagram. Sayangnya, sosiologisnya tak berbanding lurus dengan kejeniusannya. Acapkali Colin dijadikan bulan-bulanan oleh temannya sebagaimana anggapan umum terhadap anak tak populer. Karakter Colin memang ajaib! Entah ia terlalu berpikiran rumit atau terlalu banyak detail yang ada dalam otaknya, setiap ia bercerita, Colin akan berputar-putar arah sebelum mencapai inti cerita.
"Waktu berumur sepuluh tahun aku pernah ke kebun binatang dalam karya wisata kelas dan aku kebelet sekali. Di hari itu berulang kali aku kepingin buang air kecil, barangkali karena terlalu banyak minum. Omong-omong, kau tahu bahwa minum delapan gelas sehari sama sekali tidak berguna dan tidak ada dasar ilmiahnya? Begitu banyak hal yang seperti itu. Semua orang menganggapnya benar, karena manusia pada dasarnya malas dan cuek, dan omong-omong itu adalah kata yang tidak seharusnya menjadi kata, tapi tetap aja sebuah kata."
Dalam AAoK, pembaca akan disuguhi perjalanan Colin mencari jati diri dan mengalami momen Eureka dalam hidupnya. Sosok Colin yang terobsesi akan Katherine, meskipun Colin hanya menganggap kebetulan dengan memiliki sembilan belas mantan pacar bernama Katherine, akan mulai memahami ketidakberesan hal ini. Banyak hal yang dapat diceritakan dari karakter Colin tapi intinya Colin adalah anak ajaib.
Tokoh kedua yang menarik untuk dibahas adalah Hassan. Teman "sompral" Colin. Seorang muslim yang memiliki kadar humor tinggi. Berdua dengan Colin, keduanya menunjukkan persahabatan yang erat. Hassan ibaratnya adalah tokoh pelengkap untuk karakter Colin yang cenderung serius. Keduanya membuat jalan cerita tidak monoton di sisi Colin.
Alur akan berpindah-pindah dari masa saat ini ke masa lalu Colin dengan Katherine. Banyak penjelasan secara eksplisit bahwa sebenarnya Colin ini memiliki obsesi terhadap gadi-gadis bernama Katherine. Yang pertama mungkin kebetulan, tapi jika sudah mencapai 19 kali? Masih ada kebetulan? Katanya, "semua yang terjadi bukan sebuah kebetulan dan selalu memiliki alasan di baliknya".
Bila mengesampingkan segala grafik matematika di AAoK dan memang tak banyak, kisah Colin ini segar, ringan, dan lucu. Beberapa kali saya dibuat tertawa dengan tingkah Colin dan Hassan. John Green pandai meramu kisah yang sebenarnya sederhana menjadi kisah menarik. Jika tertarik dengan grafik matematika di AAoK, ada penjelasan mendalamnya di bagian belakang buku. Selain itu, secara tidak langsung sepertinya kisah Colin ini, John Green terinspirasi dari kisah temannya. Daniel Biss seorang ahli matematika yang menjelaskan grafik matematika di AAoK, juga teman John Green mengaku bahwa ia memang pernah berkencan dengan dua orang bernama Katherine. WOW!
Tokoh kedua yang menarik untuk dibahas adalah Hassan. Teman "sompral" Colin. Seorang muslim yang memiliki kadar humor tinggi. Berdua dengan Colin, keduanya menunjukkan persahabatan yang erat. Hassan ibaratnya adalah tokoh pelengkap untuk karakter Colin yang cenderung serius. Keduanya membuat jalan cerita tidak monoton di sisi Colin.
Alur akan berpindah-pindah dari masa saat ini ke masa lalu Colin dengan Katherine. Banyak penjelasan secara eksplisit bahwa sebenarnya Colin ini memiliki obsesi terhadap gadi-gadis bernama Katherine. Yang pertama mungkin kebetulan, tapi jika sudah mencapai 19 kali? Masih ada kebetulan? Katanya, "semua yang terjadi bukan sebuah kebetulan dan selalu memiliki alasan di baliknya".
Bila mengesampingkan segala grafik matematika di AAoK dan memang tak banyak, kisah Colin ini segar, ringan, dan lucu. Beberapa kali saya dibuat tertawa dengan tingkah Colin dan Hassan. John Green pandai meramu kisah yang sebenarnya sederhana menjadi kisah menarik. Jika tertarik dengan grafik matematika di AAoK, ada penjelasan mendalamnya di bagian belakang buku. Selain itu, secara tidak langsung sepertinya kisah Colin ini, John Green terinspirasi dari kisah temannya. Daniel Biss seorang ahli matematika yang menjelaskan grafik matematika di AAoK, juga teman John Green mengaku bahwa ia memang pernah berkencan dengan dua orang bernama Katherine. WOW!
Keep reading for rest of your life :)
Rating: 3/5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar