Minggu, 03 Februari 2013

The Moon that Embraces the Sun 1


Judul: The Moon that Embraces the Sun 1
Penulis: Jung Eun-gwol
Penerbit: Qanita
Jumlah Halaman: 479 halaman.

Aku ingin melihat bulan, makanya aku ke sini. Walalupun aku memaksa untuk memilikinya, aku tidak bisa memiliki langit, dan tidak bisa mengalahkan langit. Walaupun langit merasa khawatir, ia tidak ingin berbagi bulan denganku dan memilih untuk menyembunyikannya. Padahal selama ini aku percaya bahwa aku akan mendapatkan bulan.
-Hwon-

Matahari di mana pun ia berada adalah matahari. Begitu pula halnya dengan Yang Mulia. Bagaimana mungkin mata tidak merasa silau karena cahayanya.
-Wol-

Setelah matahari terbenam di balik bukit sebelah barat, bulan berwarna putih akan naik ke puncak dari sebelah timur. Cahayanya bersinar menyinari langit dari tempat yang jauh.
-Woon-


Matahari,
Bagi Lee Hwon, Sang Matahari Joseon, hanya ada satu permaisuri di hatinya. Yeon Woo. Kecantikan, keanggunan, kepintaran dan kehalusan tutur kata serta sikap Yeon Woo membuat Hwon jatuh hati. Sosok Lee Hwon sebagai putera mahkota dikisahkan memiliki perangai iseng dan keras kepala. Namun, di balik semua itu Hwon 15 tahun memiliki strategi politik yang matang. Satu orang yan mampu menundukkan keisengannya adalah Yeom, si guru muda genius. Hwon mampu menghormati Yeom sebagai gurunya meskipun usianya relatif muda, 17 tahun. Hwon belajar hal-hal yang ia anggap kecil namun bermakna dalam dari Yeom.
"Tadi Putra Mahkota berkata sudah mempelajari Jungyong. Kalau begitu, apakah arti "langit" yang muncul di dalam Jungyong?" . Yang terbayang dalam kepala Hwon hanyalah kenyataan bahwa ia telah mempelajari hal itu, sementara huruf-huruf Cina tersebar berantakan di kepalanya. Akhirnya Yeom pun berkata kepada Hwon yang tetap tidak menjawab,walaupun sudah dibantunya.
"Langit bisa dikatakan sebagai sumber "norma". Apa yang diperintahkan langit disebut "alam"....
Yeom mengaku ia belajar hal itu dari adiknya. Kenyataan tersebut membuat Hwon tertarik pada adik Yeom. Yeon Woo. Ketertarikan itu berubah menjadi cinta seiring seringnya mereka bertukar kabar dan puisi melalui surat

Hujan Gerimis,
Entah mengapa hatinya berdebar setiap kali ia menunggu Yeom pulang membawa jejak-jejak Putra Mahkota. Hal itu berawal ketika Yeom pulang dengan membawa dodol hitam, kue beras dan buku-buku pemberian Putra Mahkota. Kepulangan Yeom membuatnya gelisah dan bertanya-tanya apa yang akan Yeom ceritakan mengenai Putra Mahkota. Satu persatu surat terus mengalir diantara Putra Mahkota dan Yeon Woo. Bahkan ia mengirimkan sebuah pot berisi kol untuk menunjukkan rasa terima kasihnya. Kol?. Mungkin bagi sebagian orang tanaman tersebut tampak sepele. Tapi bagi si bijak Yeon Woo hal itu justru mengajarinya mengenai kesabaran para petani menanti panen hasil pertaniannya. Yeon Woo ingin Putra Mahkota dapat mengerti perasaan para petani itu sebagai rakyat Joseon. Dan berharap kelak hal itu mampu membuat Hwon menjadi Raja Joseon yang bijak. 
... Dari bebagai sayuran yang biasa kita makan, sayur kol adalah yang paling cepat tumbuhnya. coba kalikan perasaanmu ketika menanti perubahan itu. Kalikanlah hingga berkali-kali lipat. Dengan begitu, kau akan memahami perasaan para petani yang merupakan rakyat Joseon.
Awan,
Bila orang biasa hanya memiliki satu bayangan, lain halnya dengan Hwon. Ia memiliki dua bayangan. Satu bayangan yang meyamai gerakannya, satu lagi yang berada selangkah di belakang Hwon. Woon nama bayangan itu. Woon merupakan seorang ungeom, penjaga khusus raja. Ia memiliki kecakapan dalam hal pedang dan sastra. Tampan dan rupawan. Hanya satu yang menjadi kekurangannya. Dan hal itu merupakan takdir yang tak bisa diubah. Sebagai awan ia hanya mampu menjadi bayang-bayang matahari, meski ia dekat dengan bulan dan selalu melindunginya. Ia takkan mampu memeluk bulan.
Bulan hanya merindukan matahari yang tidak bisa berada di langit yang sama dengannya, dengan awan yang menghalangi pandangannya.

Bulan,
Sosok Wol selalu membawa harum anggrek di belakangnya. Dikenal sebagai cenayang, ia mampu menyerap bencana. Nama Wol yang diberikan raja membuat takdir mereka berdua terikat. Bagi Wol ia hanyalah bulan yang tak mungkin mampu memiliki kesempatan untuk bersanding dengan matahari. 
"Karena ia takut pada takdir yang akan mengikat kami jika ia memberikan sebuah nama. Jadi, ia memutuskan tidak memberikan nama kepada hamba".


Hwon amat mencintai Yeon Woo dan bertekad menjadikannya Permaisuri Joseon. Namun di sisi lain Pangeran Yang Myung, kakak dari Hwon juga menyukai Yeon Woo. Hwon dengan taktik politik yang ia gunakan untuk pemilihan Putri Mahkota, berhasil menjadikan Yeon Woo sebagai Putri Mahkota serta tak lepas karena kecendikiaan Yeon Woo sendiri. Belum sempat Hwon menjumpai Putri Mahkota. Yeon Woo dikabarkan meninggal. Hal itu tentu membuatnya sedih, dan harus menikah dengan Bo Kyung. Beberapa tahun kemudian Hwon serasa melihat titisan Yeon Woo di tubuh Wol. Seorang cenayang penyerap bencana. Hwon mulai menyukai Wol. Tapi awan, Woon, juga menyukai si bulan. Apa yang terjadi selanjutnya?. Benarkah Wol adalah titisan Yeon Woo?. Keep Reading, :D

Hwon (matahari), Wol (bulan), Yeon Woo (gerimis), dan Woon (awan) memiliki takdir yang terikat satu sama lain.



 Akhirnya kesampaian juga mereviu novel satu ini. Apa yang aku suka dari novel ini:
  1. Nama tokoh di novel ini memang tak dibuat sembarangan, dan mengandung filosofi yang berkaitan satu sama lain.
  2. Inspiratif. Aku suka bagian dari cerita ketika berhubungan dengan ajaran kehidupan. Seperti percakapan Hwon dan Yeom di atas tentang langit. Banyak kalimat-kalimat yang bikin aku manggut-manggut ngeh.
  3. Kental budaya dan sastra. Sepertinya si penulis memang telah meriset sebelum menulis novel ini. Karena beberapa puisi dan beberapa hal tentang kegiatan shaman (cenayang) memang benar adanya. Meski Hwon ini sesungguhnya hanya Raja Joseon fiktif.
  4. Kisah cintanya. Ini puncak dari seluruh isi novel, si penulis mampu merangkai cerrita yang gak klise.
  5. Ada beberapa intrik politik yang unik.
Untuk mereviu ini aku harus baca buku ini dua kali, biar dapat feel-nya. Mari re-read buku kedua. ^_^.


4 komentar:

  1. Wah, nemu blog yang bagus nih. Reviewnya ngebantu banget biar ga bingung di toko buku dan ga terkecoh sama sampul buku yang bagus :)

    Novel moon sun bisa dibeli dimana, btw?

    Main ke blog saya juga ya
    nunagirl.blogspot.com

    BalasHapus
  2. @nunadina Makasih udah berkunjung,. ^_^,. Dulu aku beli novel Moon Sun di toko BBC palasari Bandung, tapi di beberapa toko buku kayak gramedia dan togamas banyak, toko online juga ada,.
    Siapp mbak,. ntar saya berkunjung,. :D

    BalasHapus
  3. seru kak, tapi sedikit berbeda dengan film nya ya?

    BalasHapus
  4. @enung warsita dahlan,. seruu,. nanti aku reviu buku dua-nya, dan kita lihat perbedaannya kalau memang ada ^_^,. spoiler !

    BalasHapus