Judul: Memori
Penulis: Windry Ramadhina
Penerbit: Gagas Media
Jumlah Halaman: 301 halaman.
Papa, demikian aku memanggil lelaki itu, sosok usang yang kusisikan dari hidupku selama belasan tahun.
-Mahoni-
"Dunia tidak segelap bayanganmu, Mahoni. Tidak semuanya berakhir seperti papamu dan Mae".
-Simon-
Rentetan masa kanak-kanak yang tak menyenangkan, membentuk Mahoni menjadi gadis kuat. Sesuai namanya Mahoni, kayu kuat dengan urat cantik. Bagi Mahoni, orang yang paling ia sayangi dan cintai, justru jadi orang yang menyakiti hatinya juga. Papa, demikian aku memanggil lelaki itu, sosok usang yang kusisikan dari hidupku selama belasan tahun. Ia teramat membenci papanya yang telah meninggalkan Mahoni kecil dan Mae. Mahoni mencoba menghindar dari segala sakit yang ia rasakan. Namun, waktu tidak membuatnya melupakan luka yang ditorehkan oleh papa. Di tengah pelariannya, Tuhan punya rencana lain untuk Mahoni. Kecelakaan yang menimpa papa dan Grace,istri baru papa, membuatnya harus membuka kembali kotak memori yang usang dan penuh kesedihan.
Mahoni kembali ke Indonesia setelah sekian lama mengasingkan diri di Virginia. Rumah kenangan yang dulu di tempatinya bersama papa dan Mae, membuat luka Mahoni semakin dalam. Dan sosok asing bernama Sigi, menambah alasan Mahoni untuk membenci papa. Sigi, si kayu damar nan kuat, membuatnya harus meninggalkan impian bekerja bersama Frank O. Gehry, arsitek kenamaan yang menjadi idola Mahoni. Di sisi lain Sigi memberi Mahoni tempat yang ingin ia sebut sebagai rumah. Belum cukup dengan semua itu, sosok di masa lalu Mahoni kembali hadir. Simon. Laki-laki yang pernah dan mungkin akan selalu mengisi hatinya. Sanggupkah Mahoni melepaskan diri dari bayang-bayang masa lalu?. Dapatkah ia menemukan apa yang disebut keluarga?. Well, Happy Reading
Mahoni kembali ke Indonesia setelah sekian lama mengasingkan diri di Virginia. Rumah kenangan yang dulu di tempatinya bersama papa dan Mae, membuat luka Mahoni semakin dalam. Dan sosok asing bernama Sigi, menambah alasan Mahoni untuk membenci papa. Sigi, si kayu damar nan kuat, membuatnya harus meninggalkan impian bekerja bersama Frank O. Gehry, arsitek kenamaan yang menjadi idola Mahoni. Di sisi lain Sigi memberi Mahoni tempat yang ingin ia sebut sebagai rumah. Belum cukup dengan semua itu, sosok di masa lalu Mahoni kembali hadir. Simon. Laki-laki yang pernah dan mungkin akan selalu mengisi hatinya. Sanggupkah Mahoni melepaskan diri dari bayang-bayang masa lalu?. Dapatkah ia menemukan apa yang disebut keluarga?. Well, Happy Reading
Setelah melihat review dan ratingnya di Goodreads aku berniat membaca novel ini dari tahun lalu, tapi karena berbagai hal baru kesampaian di awal tahun 2013. Kesan awal membaca baris pertama dari novel ini, mindset aku "ini novel pasti detail banget dalam menjelaskan tempat",dan well tebakanku benar. Mbak Windry secara rinci menjelaskan berbagai setting di novel ini. Mungkin karena beliau sendiri seorang arsitek. :). Secara keseluruhan novel ini mengangkat tema keluarga, yang merupakan bagian yang amat vital dalam kehidupan seorang manusia. Sosok Mahoni diceritakan memiliki kesan buruk terhadap yang namanya keluarga. Namun perlahan dan pasti kesan itu meluntur seiring dengan berbagai kesadaran yang membenturnya di sepanjang novel. Ke depannya mungkin novel dari mbak Windry ini akan memenuhi rak bukuku. kesan dari novel ini sungguh membekas, dan tak membuatku ragu untuk membaca karaya Mbak Windry selanjutnya. Fin.
Me:
Memori memang tempat yang baik untuk menyimpan segala kenangan. Baik manis atau pahit. Ia akan menjadi sebuah kotak yang penuh kejutan saat membukanya kembali.
Nice box : http://www.rowjo.com
Novel ini juga masuk dalam wishlistku. Nice post ^^
BalasHapus@keke I recommend this novel :),. Selamat membaca,.
BalasHapusjadi penasaran sama novel ini?
BalasHapus@ibrahim sukman happy reading, ini favorit aku di awal tahun ini ^_^
BalasHapus