Senin, 10 Februari 2014

[Movie Based on Book] You Are the Apple of My Eye




Aku ingin jadi orang hebat. Aku ingin membuat dunia jadi sedikit lebih baik, karena aku.
-Ko Ching Teng-


Setelah kemarin membahas novel, kali ini saya akan mencoba mengulas film dari novel You Are The Apple of My Eye (YATAoME) dengan judul yang sama. Secara garis besar, cerita film ini masih sama tentang perjuangan cinta Ko-Ching Teng (Kalau di buku Ke Jing Teng) mengejar Shen Jiayi yang berujung pada persahabatan para pengejar Shen Jiayi. Meskipun, yah tentunya selalu ada saja perbedaan antara buku dan film. Entah karena ketika membaca buku dapat berimajinasi sesuai keinginan kita, kalau film kan mentok imajinasi gimana sutradara dan penulis naskah. Tapi di film YATAoME ini jelas cukup berbeda dari buku meski berpenulis sama (sama-sama Giddens Ko), berkesan sama (sama-sama lucu dan membumi) juga sama-sama penuh dengan pelajaran.
Film dibuka dengan pengenalan tokoh. Ada Ko-Ching Teng, Hsu Bochun, Tsao, A Ho, Liao Ying-Hung, dan tentu saja Shen Jiayi. Dikisahkan Ko-Ching Teng si murid jahil di kelas melakukan keonaran yang berujung pada pemindahan tempat duduknya di depan murid cantik nan pintar Shen Jiayi. Bagi Ko-Ching Teng ini adalah sebuah kesialan. Berbeda dari seluruh temannya yang mengejar Shen Jiayi, dia justru tidak menyukainya.


“Harus duduk di kursi ini Sial... sial”

“Siapa yang sial?. Kau duduk di depanku. Jangan main-main lagi. Menambah masalahku saja.” Balas Shen Jiayi 


Ko Ching Teng benar-benar tidak suka pada Shen Jiayi yang menurutnya suka ikut campur. Suatu hari guru Bahasa Inggris agak marah datang ke kelas entah karena alasan apa. Dan kebetulan hari itu Shen Jiayi tidak membawa buku Bahasa Inggrisnya. Guru Bahasa Inggris itu akan menghukum murid yang tak membawa buku. Awalnya Ko-Ching Teng merasa senang Shen Jiayi tidak membawa buku, Ia ingin melihat murid pandai dihukum karena membuat kesalahan.
Kupikir. Pasti menyenangkan melihat murid pandai Shen Jiayi membuat kesalahan. Maksudku “kupikir”.


Tapi entah dapat angin apa Ko Ching Teng malah menyerahkan bukunya pada Shen Jiayi. Alhasil Ko Ching Teng yang dihukum dengan mengangkat bangku. Shen Jiayi tentu saja merasa tidak enak. Tapi Shen jiayi sempat tersenyum juga saat melihat coretan tangan Ko Ching Teng di buku Bahasa Inggrisnya yang menulis “Shen Jiayi sebenarnya cantik kalau tidak angkuh”. 

 Shen Jiayi sebenarnya cantik kalau tidak angkuh

Sedikit demi sedikir Shen Jiayi mulai membantu Ko Ching Teng dalam belajar. Setiap pagi Shen Jiayi akan menusuk punggung Ko Ching Teng dengan pulpen biru, agar Ko Ching Teng menyerahkan tugas yang diberikan Shen Jiayi. Begitulah awal dari kisah mereka. 

 Shen Jiayi yang suka menusuk punggung Ko Ching Teng dengan pulpen biru.

Film ini digarap oleh penulis novelnya sendiri. Apik, penuh adegan komedi, serta pelajaran hidup juga. Nonton film ini ibaratnya mengenang masa lalu/masa muda saat cinta monyet bertransformasi jadi cinta pertama dan persahabatan *ceileh bahasanya* ^^.  Salut dengan penulis yang mampu mengemas buku dan filmnya secara rapih keduanya. Meski agak sedikit berbeda antara novel dan film tapi keduanya tidak membuat pembaca dan penonton kecewa. Kedua-duanya lucu. Ada beberapa adegan yang saya suka

1.Saat-saat Ko Ching Teng belajar keras setiap malam demi Shen Jiayi 

 



Saat-saat KoTeng rajin belajar.

2. Saat Ko Ching Teng dapat nilai bagus di ujian pertama. Suka dengan percakapan mereka berdua
"Jenius? Apa benar?" tanya Shen Jiayi sambil tersenyum
"Mampu menjawab soal ini pun tak ada gunanya dalam kehidupan! Aku yakin, 10 tahun lagi, aku takkan tahu arti algoritma. Tapi aku tetap baik-baik saja" Jawab Ko Ching Teng
"Hmmm"
"Kau tak percaya?"
"Percaya"
"Lantas kenapa kau masih belajar?"
"Jangan mengharapkan sesuatu kalau kau tidak berusaha"
 3. Saat Ko Ching Teng kalah taruhan dan harus memotong rambutnya sampai botak. Ko Ching Teng malam-malam berhujan potong rambut lalu kembali ke sekolah demi Shen Jiayi. Lucu sekali kelakuan Ko Ching Teng yang kekanak-kanakan. 

 Ekspresi geli Shen Jiayi saat melihat Ko Teng botak.

4. Saat kelas Ko Ching Teng kehilangan uang iuran. Seorang guru menyuruh mereka menunjuk siapa kira-kira teman yang mencuri uang ini. Tentu saja cara ini gak adil. Dan sekelas gak setuju semua. Akhirnya, mereka saling mendukung satu sama lain untuk tidak menyalahkan. Hal ini berujung pada dihukumnya para provokator. Siapa lagi kalau bukan geng Ko Ching Teng plus Shen Jiayi juga dihukum karena pembelaannya!. 


Dihukum bersama

5. Saat Geng Ko-Teng berlibur di pantai dan saling membicarakan mimpi mereka. Keren banget  ekspresi mereka khas anak muda yang bermimpi dan optimis mampu mengejar cita-citanya. Mimpi yang paling hebat tentu saja punyanya si Ko Teng
Aku ingin jadi orang hebat. Aku ingin membuat dunia jadi sedikit lebih baik, karena aku.



 Saat berbicara mengenai mimpi di pantai ^^ . Dari kiri ke kanan: Tsao, Hsu Bochun, Ko Ching Teng, Shen Jiayi, Wan Wan (saya lupa namanya, kalau ga salah itu), Liao Ying-Hung, dan A Ho

6. Terakhir saat mereka para pengejar Shen Jiayi merestui dan mendoakan pernikahan Shen Jiayi, perempuan yang mereka sama-sama suka di masa muda mereka. Siapa bilang kalau cinta tak sampai harus berujung benci. Justri di sini Ko Ching Teng malah saling bersahabat dengan geng pengejar Shen Jiayi dan Shen Jiayi sendiri. 




Terlepas dari beberapa adegan yang agak nyeleneh juga sebenarnya. Film ini menyuguhkan cerita yang berisi sekotak kenangan masa muda tentang persahabatan, cinta, mimpi. Well, Happy watching ^^.

Momen lainnya:





 Tiga benda yang jadi kenangan masa muda Ko Teng: seragam putih penuh bercak pulpen biru ulah Shen Jiayi, apel, dan sarung tangan.

Aksi jahil Ko Teng



  
 Romantisme Ko Teng dan Shen Jiayi

Penulis boleh juga nampang dong ^^. Mana hayo Giddens Ko? (ssssttt ujung kanan bawah yang pakai kaca mata bergaya tinju memakai baju bercorak hitam)

Happy Watching ^^!

3 komentar:

  1. Mbak, bisa kali ya kasih tau kenapa harus apel? Kok aku belum nemu penjelasannya dari film sih? Apa kelewat ya? :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepertinya kata ini kalau diartikan secara harfiah kan kamu adalah apel di mataku. Di novel ada kalimat "Kau adalah orang yang paling berharga untukku" sepertinya ini yang dimaksud kalimat itu.

      Hapus
    2. Halo, Nhe! kamu juga bisa baca arti lainnya di http://en.wikipedia.org/wiki/Apple_of_my_eye

      Hapus