You Are the Apple of My Eye

Judul: You Are the Apple of My Eye

Penulis: Giddens Ko

Penerbit: Penerbit Haru

Genre: Semiautobiografi

Jumlah Halaman: 350 halaman.

Tahun Terbit: 2014

ISBN:9786027742284

"Ke Jingteng, apa kau tidak merasa kalau ribut di saat pelajaran adalah sesuatu yang kekanak-kanakan?"
-Shen Jiayi-

"Kalau aku bisa membuat Shen Jiayi mencintaiku tapi bukan karena diriku yang sebenarnya, lalu apa arti semua yang kulakukan selama ini?"
-Ke Jingteng-

Buku You are The Apple of My Eye adalah semiautobiografi karya penulis sastra Cina kontemporer terkenal, Giddens Ko. Seperti keterangan di buku, cerita ini awalnya adalah serial yang terbit di majalah HERE setiap bulan. Pada proses pembukuan, banyak kejadian menarik yang ditambahkan pada cerita yang belum sempat tertulis pada saat cerita terbit melalui majalah. Kisah di buku ini juga muncul dalam versi film dengan judul yang sama pada tahun 2011 dan mencapai box-office di Taiwan, Singapura, dan Hongkong. 

 Source: Here

Kisah di buku ini sebanarnya sederhana. Tentang seorang anak muda bernama Ke Jingteng yang acuh, nakal, dan pembuat keributan. Ia percaya masa muda bahagia dapat didapat dengan membuat lelucon di kelas,

Ketika pelajaran aku rajin membuat lelucon tanpa memperoleh imbalan apa pun hanya untuk menyenangkan orang lain, membuat masa muda kalian bahagia.

Lelucon itu menghantarkan Ke Jingteng masuk dalam daftar hitam yang dibuat temannya setiap minggu. Pada suatu saat Guru Lai menyuruhnya duduk di pinggir tembok agar tidak membuat berisik kelas. Namun, dasar Ke Jingteng yang aktif! ia malah mulai mengobrol dengan tembok dan membuat grafiti juga. Tentu saja hal ini membuat Guru Lai marah yang pada akhirnya menyuruh Ke Jingteng duduk di depan murid terpintar di sekolah, Shen Jiayi. Dan inilah awal kisah cinta dan persahabatan Ke Jingteng ^^

Jadi, adegan dalam cerita ini berawal dari tembok yang dipenuhi grafiti, lalu diam-diam membawa wajah cantik Shen Jiayi ke dalam cerita ini.

Ceritaku, bukan, cerita masa muda kami, dimulai begitu saja. 

Berbeda dengan murid lain yang akan menertawakan Ke Jingteng setiap kali ia membuat lelucon, Shen Jiayi justru menyebutnya kekanak-kanakan. Sikap yang seperti itu, membuat Ke Jingteng speechless. Tidak bisa menanggapi balik dengan perkataan apapun.

" Jadi, kau memilih cara yang paling kekanak-kanakan seperti itu?" Ucapan Shen Jiayi tidak terkesan menyalahkan, hanya terdengar dewasa.

"..." Aku mengupil dengan pahit, sambil melihat rambut pendeknya yang seperti jamur. 

Shen Jiayi membuat Ke Jingteng muda semangat belajar dan mengejar cita-cita. Setiap kali belajar, Shen Jiayi akan menusuk punggung Ke Jingteng dengan pulpen untuk mendapatkan perhatiannya. Begitulah, lambat laun Ke Jingteng mulai menyukai Shen Jiayi yang cantik dan pintar. Namun, cinta dapat menjadi ambigu terus-menerus jika kamu tak bisa mengungkapkannya. 

Source: here edited by me

Sampul novel ini yang menarik sekali membuat kesan yang menggugah hati ingin membacanya. Alhasil, ekspektasi tinggi pun berkembang. Namun, saat membaca 2-10 halaman buku, kebosanan mulai hinggap. Sempat terpikir untuk tidak melanjutkan membacabukuini. Tapi voila!, di bab-bab selanjutnya saya tidak bisa lepas dari tawa akibat membayangkan tingkah laku Ke Jingteng yang usil dan sering berguyon. Ke Jingteng memang nakal dan tukang pembuat lelucon, namun ia memiliki pemikiran yang out of the box. Tidak seperti temannya yang mengejar Shen Jiayi, ia justru bergerilya mendekati Shen Jiayi dengan cara belajar tanpa menampakkan rasa suka. Ia mengungkapkan cinta dengan persahabatan. Karakter Ke Jingteng yang unik ini jadi daya tarik yang tidak bisa ditolak. Belum lagi karakter teman (saingan) Ke jingteng yang juga menarik. Ada A He yang bersaing memperebutkan Shen Jiayi dengan belajar dan terang-terangan mendekati Shen Jiayi, ada Xu-Bochun, teman Ke Jingteng, yang lemot tapi setia pada Keteng (panggilan sayang Xu-Bochun pada Ke Jingteng ^^). Ke Jingteng mengandaikan Xu-Bochun sebagai elangnya, wkwkwk.

Yoko punya Bibi Lung, aku punya Shen Jiayi. Yoko punya Dragon Flower, aku punya xiaoerduo. Yoko punya elang, aku punya Xu-Bochun. Semua ini memang sudah ditakdirkan!

Sudut pandang yang digunakan adalah orang pertama dengan "Aku" adalah Ke Jingteng. Alur dari kisah ini maju-mundur. Ada bagian saat si "Aku" (Ke Jingteng yang merupakan Giddens Ko) berkisah saat masa sekarang ia menulis kisah dan kembali bercerita di masa lampau saat ia terkenang masa-masa mudanya dulu. Tidak membingungkan membaca alur yang seperti ini. Selain bahasanya yang mudah dipahami, saat menceritakan masa sekarang tulisan di novel akan di cetak miring. Sehingga pembaca tidak akan bingung tentang waktu dari saat si "Aku" bercerita.

Temanya umum tentang masa muda yang penuh nuansa persahabatan, cinta, persaingan, kenaifan. Unik dan membumi. Unik karena diceritakan dengan karakter tokoh yang memang unik. Membumi karena ya cerita/kejadian yang dialami si tokoh utama tentu saja hampir dialami setiap anak muda.

Ada satu halaman yang mungkin tidak terseleksi dengan baik, dari halaman 1 sampai 50, format penulisan masih rapih dengan spasi yang sama. Namun, di halaman 51 spasi berubah jadi semakin rapat. Awalnya bingung, wah jangan-jangan halaman selanjutnya juga spasinya mepet-mepet. Tapi ternyata hanya halaman 51 saja. Meskipun hal ini tidak mengganggu kegiatan membaca.

Ada beberapa kutipan yang bagus menurut saya. Seperti:

Sebenarnya arti dari tinggi atau rendahnya nilai hanya seperti menginjak kaki orang atau diinjak oleh kaki orang lain.

Namun bagaimanapun, tidak ada orang yang memiliki kualifikasi untuk menertawakan mimpi orang lain, tak peduli apa pun tujuan sebenarnya orang itu mengungkapkan mimpinya pada orang lain.

Buku ini cocok dibaca saat mengenang masa muda apalagi bula dibaca di akhir pekan saat pekerjaan tak menumpuk ditemani cokelat hangat dan suara rintik hujan.... *asyiiik banget! ^^ Buat yang masih muda buku ini juga cocok untuk dibaca, karena banyak hikmah yang dapat diambil dari kelakuan Ke Jingteng ini. Well, Happy Reading, guys! ^^

P.S: saya sudah nonton filmya, untuk novel ini cocok untuk dapat dibaca remaja ataupun dewasa. Novelnya ringan dan benar-benar lucu, meski di beberapa bagian berbeda. Kesamaan yang dimiliki novel dan film adalah sama-sama membumi. So, don't worry to reading this! ^^

Ulasan film dapat dilihat di sini: klik

Keep reading for rest of your life :) 

Rating: 3,5/5