Judul: If I Stay (If I Stay #1)
Penulis: Gayle Forman
Penerbit: Gramedia
Cetakan: Keenam. Februari 2014
Jumlah Halaman: 200 halaman
Tahun Terbit: 2009 (2011 oleh Gramedia)
ISBN: 9789792266603
Genre: Fiksi, YA, Contemporary Romance
Format: Paperback
Aku ingin berkata pada Kim bahwa kadang-kadang kau tidak punya pilihan
-Mia Hall-
Aku sanggup kehilangan kau seperti itu asalkan aku tidak perlu kehilangan dirimu hari ini. Aku akan melepaskanmu. Jika kau tetap hidup.
-Adam Wilde-
Mia Hall, gadis 17 tahun yang berbakat memainkan cello. Lahir di tengah keluarga musisi dengan ayah mantan penabuh drum yang sekarang insyaf dan menjadi seorang guru SMP dan ibu seorang penikmat musik yang memiliki jiwa muda dan bebas. Maka, tak salah bila Mia pun berbakat musik layaknya orang tua Mia. Namun, terkadang yang Mia rasakan adalah dia bukan bagian dari keluarganya. Aliran musik klasik dengan cello yang Mia mainkan tentu berbeda jauh dengan rock yang dulu ayahnya mainkan.
Tapi keluarga, bagaimanapun adalah hal yang menyatukan perbedaan. Dan keluarga Mia pun menerima apa yang menjadi pilihan Mia. Termasuk selera musiknya. Kehidupan Mia sempurna sebenarnya. Mia memiliki keluarga utuh (ibu, ayah, kakek, nenek, dan si kecil Teddy), Adam (si pacar yang vokalis sekaligus gitaris band Shooting Star), Kim Gordon (sahabat nyentrik yang selalu mendukunganya), dan yang terpenting Mia juga memiliki tiket masuk Julliard. Sekolah impian untuk para pemusik.
Namun, tiba-tiba semuanya direnggut dari tangan Mia. Sebuah kecelakaan.
Aku berbalik cepat. Ini tidak benar. Ini tidak mungkin terjadi. Kami hanya keluarga biasa, bepergian dengan mobil. Ini tidak nyata. Aku pasti tertidur di mobil.
Mungkin Mia memang tertidur, tapi ia tidur dengan keadaan jiwa yang berada di luar raganya. Kini jiwa Mia yang menyaksikan sendiri keluarganya meninggalkan dirinya satu persatu. Kenangan demi kenangan berkelebatan di benak Mia. Momen dirinya dengan orang-orang yang ia kasihi. Termasuk Adam. Adam yang membuatnya jatuh cinta terlalu cepat.
Mia mulai mengerti bahwa dirinya adalah jiwa yang terlepas dari tubuh. Pilihan ada di tangan Mia, untuk tetap berada di sini atau pergi meninggalkan apa yang dicintainya.
Aku sanggup kehilangan kau seperti itu asalkan aku tidak perlu kehilangan dirimu hari ini. Aku akan melepaskanmu. Jika kau tetap hidup.
Buku ini dibaca karena beberapa hari ini saya malas membaca buku. Dan berniat menjadikan minggu ini sebagai minggunya Gayle Forman. Alhasil, saya membacaulang beberapa buku yang menjadi favorit saya di tahun lalu. Salah satunya adalah buku If I Stay. Saya lupa mengapa dulu saya menjadikan buku ini favorit saya, tapi setelah kembali membaca buku ini saya mengerti.
Buku ini berkisah tentang Mia yang mengalami kecelakaan yang menewaskan keluarganya dan meninggalkan Mia dalam keadaan koma dengan jiwa (atau mungkin arwah) yang berkeliaran di sekitar tubuhnya. Dalam keadaan bingung dengan dirinya dan keadaan tanpa keluarga Mia dihadapkan anatar pilihan tetap hidup atau pergi. Tema yang diangkat ini yang unik. Jiwa Mia yang bercerita di buku ini menjadi hal yang menarik. Rasanya baru di buku ini saya menemukan tokoh utamanya koma dan ia menjadi jiwa (atau arwah) yang justru berkisah di ceritanya sendiri. Bukan dari sisi orang yang melihat dirinya koma.
Tokoh dari If I Stay memiliki porsinya masing-masing. Tokoh Mia Hall sendiri adalah heroine yang kuat, terkadang rendah diri karena merasa berbeda dengan keluarganya, berbakat musik terutama bermain cello, dan memiliki kemauan yang keras. Adam Wilde sebagai pacar Mia, adalah vokalis dan gitaris dari band kota yang sedang naik daun, digambarkan memiliki mata yang memikat berwarna hijau, cokelat, serta kelabu (hal.36), tampil urakan tapi tampan, amat sangat menyayangi Mia. Di buku ini emosi Adam tidak terlalu terasa karena mungkin sudut pandang yang diambil dari sisi Mia. Lalu, ada Ayah yang protektif terhadap Mia dan berusaha menjadi ayah yang baik setelah berhenti bermain band. Ibu yang gaul, berkemauan keras, dan dekat dengan Mia. Ada juga Kim, partner in crime Mia yang hobi fotografi dan paling logis dibandingkan Mia. Teddy, si adik kecil Mia yang hiperaktif. Ada juga Gran yang percaya pada malaikat dan sering menghubungkannya dengan kehadiran makhluk hidup. Gramps yang pendiam tapi begitu mengerti Mia. Henry dan Willow, kedua sahabat ayah dan ibu Mia. Semua tokoh rasanya memiliki porsi peran yang tidak bisa dipissahkan satu sama lain. Rasanya semua tokoh ini akan membekas ketika membaca If I Stay.
Yang membuat buku ini jadi favorit saya juga adalah kehalian penulis yang memainkan alur maju mundur dengan apik. Dan menariknya, semua kejadian di buku ini ditulis saat Mia koma kurang lebih selama dua hari. Jadi alur mundur ketika Mia kembali mengingat kenangan yang ia miliki dengan orang-orang yang ia kasihi. Dan alur maju ketika melihat apa yang terjadi ketika Mia dalam wujud telah menjadi jiwa.
Setting yang diambil kebanyakan di Oregon dan Portland. Cukup banyak flashback dari sudut pandang Mia.
Buku ini berhasil memainkan emosi saya. Saat melihat Mia yang shock dengan tabrakan maut yang menimpanya, saat Mia menjadi jiwa yang terlepas dari tubuh, saat Mia merasa sendiri, dan saat Mia bingung memilih, semua kejadian ini menguras emosi karena sudut pandang aku sebagai Mia membuat saya juga seolah-olah menjadi Mia. Versi terjemahan buku ini enak dibaca dan kavernya juga menarik. If I Stay sukses menjadikan saya salah satu penggemar Gayle Forman.
Keep reading for your rest of your life :)
Rating: 4/5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar