Rumah peninggalan Belanda. Bersama kakak dan shohibnya, Farah menggali misteri dibalik kecantikan rumah itu.
Novel ini bercerita tentang persahabatan dan perjuangan. Meski novel ini terbit tahun 2005, namun bagi saya novel ini menarik dan tidak jadul kisahnya.
Ada sisi tentang persahabatan antara orang Indonesia selaku pribumi dan orang Belanda yang terjadi di zaman penjajahan. Kisahnya unik,disertai kisah perjuangan mencari arti kehidupan sesungguhnya. Selain itu, tokoh utama yakni Farah diceritakan memiliki watak yang humoris. Sehingga novel ini tidak bosan untuk dibaca. Ada juga kisah cinta antara Rivaldo dan Farah yang kocak. Meski novel ini islami,namun tidak tampak menggurui tentang islam. Hebatnya penulis mampu mencampurkan alur. Saat kita membaca seolah-olah kita berada di zaman Farah,dan di Zaman Si Nona Matahari,zaman penjajahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar